Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Truk Selalu Berjalan Lebih Lambat dari Kendaraan Lain

Kompas.com - 02/01/2024, 18:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan truk atau kendaraan niaga menjadi salah satu hal yang penting bagi kelangsungan perekonomian suatu negera. Namun, bila diperhatikan truk yang melaju di lalu lintas Indonesia kerap lebih lambat dari kendaraan lainnya. 

Sadam, sopir truk PT Adil Jaya mengatakan, alasan truk melaju lebih lambat dari kendaraan lain terkait faktor keselamatan. 

"Kalau kita melaju cepat seperti kendaraan yang ada sekitar akan sangat bahaya, sebab truk itu akan sulit berhenti atau melakukan rem mendadak kalau ada objek lain di depan. Harus ada jarak beberapa meter hingga berhenti sempurna," kata Sadam di Pelabuhan Sunda Kelapa, Selasa (2/1/2024).  

Baca juga: Fenomena Cegat Motor Lawan Arah Buat Konten, Benar atau Salah?

Menurut Sadam, pekerjaan mengendarai truk terkadang dilanda bosan, terutama di jalan tol lantaran harus berkendara dengan kecepatan yang stabil dan lambat.

Maka dari itu apabila emosi sopir truk tidak stabil akan mudah terbawa suasana yang membuatnya meningkatkan laju kendaraan. 

Faktor lainnya adalah menjaga muatan truk agar bisa sampai tujuan dengan selamat. Apabila truk melaju dengan kecepatan tinggi akan membuat muatan rawan rusak. Muatan yang rusak akan membuat perusaan dan sopir truk alami kerugian. 

Truk di area Pelabuhan Sunda KelapaKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Truk di area Pelabuhan Sunda Kelapa

Baca juga: PO Palala Luncurkan Bus Baru Buatan Karoseri Laksana

"Untuk di jalan perkotaan paling tinggi 50 km/jam, sementara di jalan tol itu paling tinggi 100 km/jam dan paling rendah 80 km/jam," kata Sadam. 

Truk itu kendaraan besar yang punya muatan besar, kalau melaju terlalu cepat akan membuat ban cepat panas dan meladak.

"Kalau saya pribadi untuk mengatasi ini selalu berusaha fokus agar tidak ikut-ikutan kendaraan lain yang sedang ngebut. Meski disusul oleh kendaraan lain saat di jalan tidak masalah, yang penting aman sebab ada keluarga yang menunggu kita tetap selamat di rumah," kata Sadam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com