JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan truk atau kendaraan niaga menjadi salah satu hal yang penting bagi kelangsungan perekonomian suatu negera. Namun, bila diperhatikan truk yang melaju di lalu lintas Indonesia kerap lebih lambat dari kendaraan lainnya.
Sadam, sopir truk PT Adil Jaya mengatakan, alasan truk melaju lebih lambat dari kendaraan lain terkait faktor keselamatan.
"Kalau kita melaju cepat seperti kendaraan yang ada sekitar akan sangat bahaya, sebab truk itu akan sulit berhenti atau melakukan rem mendadak kalau ada objek lain di depan. Harus ada jarak beberapa meter hingga berhenti sempurna," kata Sadam di Pelabuhan Sunda Kelapa, Selasa (2/1/2024).
Menurut Sadam, pekerjaan mengendarai truk terkadang dilanda bosan, terutama di jalan tol lantaran harus berkendara dengan kecepatan yang stabil dan lambat.
Maka dari itu apabila emosi sopir truk tidak stabil akan mudah terbawa suasana yang membuatnya meningkatkan laju kendaraan.
Faktor lainnya adalah menjaga muatan truk agar bisa sampai tujuan dengan selamat. Apabila truk melaju dengan kecepatan tinggi akan membuat muatan rawan rusak. Muatan yang rusak akan membuat perusaan dan sopir truk alami kerugian.
"Untuk di jalan perkotaan paling tinggi 50 km/jam, sementara di jalan tol itu paling tinggi 100 km/jam dan paling rendah 80 km/jam," kata Sadam.
Truk itu kendaraan besar yang punya muatan besar, kalau melaju terlalu cepat akan membuat ban cepat panas dan meladak.
"Kalau saya pribadi untuk mengatasi ini selalu berusaha fokus agar tidak ikut-ikutan kendaraan lain yang sedang ngebut. Meski disusul oleh kendaraan lain saat di jalan tidak masalah, yang penting aman sebab ada keluarga yang menunggu kita tetap selamat di rumah," kata Sadam.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/02/184100915/alasan-truk-selalu-berjalan-lebih-lambat-dari-kendaraan-lain