Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Kebiasaan Nekat Menerobos Banjir Saat Berkendara

Kompas.com - 06/12/2023, 09:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena banjir yang diakibatkan oleh hujan yang mengguyur di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir membuat jalan tergenang. Namun, tak sedikit para pengendara mobil yang tetap nekat menerobos banjir.

Seperti video yang beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @infobdgbaratcimahi, Selasa (5/12/2023). Dalam rekaman itu, terlihat mobil angkot terbawa arus banjir hingga membuat penumpang harus dievakuasi melalui kap mobil.

Berdasarkan keterangan video tersebut, sopir angkot mulanya hendak menerobos genangan air. Namun, mobil justru terjebak akibat arus air yang cukup kuat.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Mobil yang Kelamaan Mangkrak Bisa Cepat Rusak?

Berkaca dari hal ini, pengguna kendaraan khususnya mobil diharapkan mengetahui batas-batas aman kendaraannya saat melewati banjir.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, orang Indonesia memiliki kebiasaan yang cukup ‘unik’, yakni nekat menerobos banjir.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by INFOBDGBARATCIMAHI (@infobdgbaratcimahi)

“Buang kebiasaan nekat main tancap gas yang berujung mobil terjebak karena menerobos banjir yang ternyata dalam. Jaga emosi supaya bisa berpikir jernih dalam mengambil keputusan,” ucap Sony, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sony menambahkan, pastikan pengemudi memiliki rute lain sebagai alternatif. Sehingga tidak mengganggu perjalanan.

Kemudian, jika menemukan genangan, berhenti dan melihat kondisi di depan untuk titik patokan aman menerabas. Serta lihat juga kemampuan dari kendaraan.

Baca juga: Cara Daihatsu Cetak SDM Industri Otomotif Siap Pakai

“Pastikan trotoar, objek-objek di sekitar masih terlihat dan ketinggian genangannya maksimal setengah ban. Jika aman silahkan melintas,” kata Sony.

Ketika melintas, Sony mengimbau dilakukan dengan kecepatan yang pelan dengan gigi rendah. Tetapi bukan setengah kopling untuk mobil manual dan melintas tidak memainkan RPM tinggi.

“Supaya tidak menciptakan efek ombak yang bisa membuat air tersedot ke dalam air intake,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com