KLATEN, KOMPAS.com - Aquaplaning merupakan fenomena alam yang dapat terjadi ketika musim hujan tiba. Kecelakaan tunggal kerap terjadi di jalan tol akibat mobil hilang kendali seolah seperti melayang.
Saat hujan, pengendara mobil justru lebih berpotensi tergelincir karena mereka lebih percaya diri untuk tetap melaju dengan kencang. Empat roda pada mobil dianggap cukup baik menjaga kestabilan, padahal tidak demikian.
Bahkan kendali stabilitas kendaraan (VSC) yang merupakan fitur modern tidak bisa mengantisipasi bahaya aquaplaning. Kenapa bisa demikian, simak penjelasan ahli berikut ini!
Baca juga: Alasan Kenapa Berkendara di Musim Hujan Wajib Turunkan Kecepatan
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, mengatakan sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa menangani fenomena aquaplaning, bahkan VSC sekali pun.
“Pada kendaraan ada anti-lock brake system (ABS) dan VSC sebagai fitur keselamatan, namun aquaplaning ini kondisinya ban tidak menapak pada permukaan jalan sehingga diluar kontrol sistem, nah kedua fitur ini bisa efektif ketika ban masih kontak terhadap permukaan jalan,” ucap Didi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Dia mengatakan aquaplaning ini cukup berbahaya bagi pengendara karena kondisi ban memang melayang akibat kecepatan dan hambatan dari genangan air di permukaan jalan. Maka dari itu pengendara mobil di jalan tol perlu waspada.
Baca juga: Mulai Musim Hujan, Pemilik Mobil Wajib Cek Kondisi Ban
“Perlu lebih hati-hati apabila ada genangan air, karena banyak kecelakaan disebabkan oleh aquaplaning,” ucap Didi.
Hal sama juga disampaikan oleh Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, aquaplaning tidak akan tertolong bila kondisi mobil benar-benar melayang.
“Bergantung kedalaman air, selama masih ada grip atau gesekan ke ban pada aspal Vehicle Dynamic Control (VDC) mungkin masih bisa mereduksi gejala aquaplaning,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Ingat, Jangan Menyalakan Lampu Hazard Saat Hujan
Dia mengatakan ketika roda melayang atau terjadi aquaplaning maka sama saja laju mobil diluar kemampuan sistem.
“Ketika ban benar-benar ngambang saat kecepatan tinggi itu maka kemampuan kurang efektif, meski mungkin saja fitur tersebut tetap aktif tapi dengan tidak menapaknya ban maka sama saja bohong,” ucap Ibrohim.
Jadi, fenomena aquaplaning ini berbahaya, bisa dikatakan saat ini belum bisa ditanggulangi dengan baik meski mobil sudah menerapkan teknologi yang terbaru sekali pun seperti fitur kendali stabilitas kendaraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.