Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Banyak Kolaborasi Ciptakan Ekosistem Hidrogen di RI

Kompas.com - 09/11/2023, 10:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia tidak dimungkiri memiliki sumber daya yang sangat melimpah dan beragam, khususnya pada kategori Energi Baru Terbarukan (EBT). Sehingga peluang untuk jadi pemain utama di transisi menuju industri hijau terbuka lebar, salah satunya hidrogen sebagai bahan bakar.

Profesor Riset Bidang Teknologi Proses Elektrokimia dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eniya Listiani Dewi mengatakan, untuk mengoptimalkan sumber baru tersebut khususnya hidrogen, diperlukan banyak kerja sama atau kolaborasi.

"Dari banyaknya global hidrogen ekosistem yang ada, Indonesia harus banyak melakukan kolaborasi antara pemerintah dan organisasi-organisasi, terlebih dari kepemudaan karena itu diperlukan pada saat masa transisi ini," kata dia dalam Seminar Nasional 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Kendaraan Hidrogen Punya Potensi Besar di Indonesia

Konsep teknologi mobil hidrogen ToyotaToyota Motor Corp. Konsep teknologi mobil hidrogen Toyota

Ia mengatakan, Indonesia sebenarnya tidak perlu ragu untuk melangkah ke industri hidrogen karena sama sekali tidak kekurangan sumber daya alam. Lihat saja, saat ini Indonesia sudah memiliki kapasitas produksi listrik dari EBT sebesar 3.000 gigawatt melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Saat ini, dikatakan bahwa potensi terkait baru dimanfaatkan sekitar 12,5 gigawatt saja. PLTA tersebar di Kalimantan Utara, Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, hingga Papua.

"Inilah yang harus kita wasapadai karena Indonesia belum pada titik optimalnya. Padahal kita punya potensi yang luar biasa dibandingkan negara lain, bahkan Afrika yang menyebutkan mau ekspor," kata Eniya.

"Kemudian (tantangan lain), Australia yang sudah membuat roadmap sehingga mulai banyak investor yang datang. Roadmap mereka sangat detil dari membuat liquid hidrogen yang nanti bisa diekspor ke titik yang mereka buat," lanjutnya.

Baca juga: Perjuangan Keras Kendaraan Niaga Menuju Akhir 2023

Kendaraan Niaga Prototipe Hino Profia Z-FCV Dengan Teknologi Hidrogen Fuel Cell di Japan Mobility Show 2023Kompas.com/Agung Kurniawan Kendaraan Niaga Prototipe Hino Profia Z-FCV Dengan Teknologi Hidrogen Fuel Cell di Japan Mobility Show 2023

"Nah, jangan sampai market kita sudah tidak ada gara-gara sudah diserap oleh mereka," ujar dia lagi.

Oleh karena itu, Eniya meminta Indonesia bisa segera memanfaatkan potensi yang luar biasa tersebut sehingga posisi di pasar global lebih kuat. Baik itu pada sektor otomotif maupun lain-lain seperti maritim hingga power generator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau