Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ban Mobil Penumpang Tidak Ada yang Vulkanisir?

Kompas.com - 09/11/2023, 10:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dunia ban ada istilah ban vulkanisir, yaitu proses melapisi karet pada ban yang sudah botak sehingga punya telapak baru. Ban vulkanisir biasanya dipakai pada kendaraan niaga, seperti bus dan truk.

Billy Cahyadi, Manager Produk dan Pelatihan PT Hankook Tire Sales Indonesia, mengatakan, vulkanisir tidak dilakukan pada ban mobil penumpang karena beban yang dibawa tak seberat bus dan truk.

Baca juga: Pemerintah Yakin Kendaraan Listrik Bakal Laris Tahun Depan

Teknisi Hino sedang memperbaiki ban trukKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Teknisi Hino sedang memperbaiki ban truk

"Untuk di mobil penumpang sebetulnya jarang terjadi vulkanisir sebab kenapa, karena di mobil penumpang itu secara beban yang dibawa oleh dia tidak terlalu signifikan parah," kata Billy kepada Kompas.com, yang ditemui belum lama ini.

"Sehingga biasanya rusaknya itu rusak work out atau benar-benar botak. Sedangkan vulkanisir itu biasanya digunakan kalau casing masih bagus tapi ban sudah habis jadinya di vulkanisir," kata Billy.

Billy mengatakan, ban vulkanisir adalah ban bekas yang dilapisi dengan kompon baru agar terlihat seperti ban baru. Tujuanya supaya tidak perlu membeli ban baru jika alur ban sudah mulai habis.

Baca juga: Mazda Nurut dengan Pemerintah, Siapkan Mobil Listrik

Ban vulkanisir Dicky Aditya Wijaya Ban vulkanisir

Material yang digunakan biasanya adalah potongan material karet yang sudah memiliki telapak atau alur sehingga ban lama akan terlihat seperti baru.

"Tapi rata-rata ban penumpang itu jarang di vulkanisir karena memang pakainya sampai habis dan itu dalam kurun waktu yang lama," kata Billy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com