Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Pakai Solar Murah, Ini Harga Injektor Ford Everest kalau Rusak

Kompas.com - 02/11/2023, 16:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil diesel generasi baru yang sudah mengadopsi common rail diusahakan jangan memakai solar kualitas rendah. Bila dibiarkan maka dapat berpengaruh pada performa injektor mobil.

Apa bila injektor bermasalah maka mesin tidak bisa bekerja maksimal. Ujung-ujungnya kalau sudah parah maka injektor harus ganti, sedangkan harga komponen penyemprot bahan bakar itu tidak murah.

Baca juga: Toyota Sebut Kendaraan Listrik Bukan Satu-satunya Cara Menuju Netralitas Karbon

Ford Ranger punya tampilan yang kekar dan gagah, namun pandangan masyarakat menilai sulit merawat mobil keluaran Amerika Serikat ini karena suku cadangnya mahal.KOMPAS.com/Gilang Ford Ranger punya tampilan yang kekar dan gagah, namun pandangan masyarakat menilai sulit merawat mobil keluaran Amerika Serikat ini karena suku cadangnya mahal.

Ferry Bontot, pemilik bengkel spesialis Ford Auto Solution (FAS) di Cirendeu, Tangerang Selatan, mengatakan, harga injektor bervariasi namun untuk harga injektor Everest di pasar saat ini sekitar 5 juta satu unit.

"Everest kalau bicara barang orisinal Rp 5 juta satu, butuh empat Rp 5 juta kali empat," ujar Ferry kepada Kompas.com yang ditemui belum lama ini.

Edi Artanto, kepala bagian suku cadang FAS mengatakan, jika dibandingkan merek Jepang harga suku cadang Ford memang lebih mahal. Tapi kalau merasa keberatan bisa memakai barang aftermarket atau juga KW.

Baca juga: Siap-siap, Honda Bakal Luncurkan Mobil Hybrid Baru di Indonesia

"Tapi setidaknya ada pilihannya," kata Edi.

Lubang nozle Injektor mesin diesel sangat lembut, sehingga sering pampat bila kena solar kualitas rendahKompas.com/Erwin Setiawan Lubang nozle Injektor mesin diesel sangat lembut, sehingga sering pampat bila kena solar kualitas rendah

Namun bicara kualitas barang orisinal dan KW memang berbeda contohnya saja di Ford Ranger tahun 2012 ke atas.

"Kalau kita perhatikan rata-rata itu masih bawaan mobil. Rusak setelah 10 tahun ini, jadi saya pastikan rentangnya itu sekitar 8 tahunan," kata Edi.

"Kalau KW belum pernah itu lebih dari dua tahun mereka masih hidup. Satu setengah tahun sudah pecah (ball joint) atau setahun sudah bunyi lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau