Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Sebut Kendaraan Listrik Bukan Satu-satunya Cara Menuju Netralitas Karbon

Kompas.com - 02/11/2023, 08:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

Sumber Carscoops

JAKARTA, KOMPAS.com - Chariman Toyota, Akio Toyoda mengatakan, lambatnya penjualan mobil listrik di pasar global membuktikan adanya penolakan terhadap adopsi elektrifikasi kendaraan bermotor.

Dengan demikian, sudah seharusnya para produsen memikirkan langkah alternatif untuk menuju netralitas karbon yang lebih optimal dan dapat diterima semua pihak, khususnys di sisi industri dan konsumen.

"Ada banyak cara untuk mendaki gunung untuk mencapai netralitas karbon," kata Toyoda dikutip Carscoops, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Aturan TKDN 40 Persen Mundur, Ini Kata Hyundai

Baterai mobil listrik Toyota bZ4X. dok. Toyota Baterai mobil listrik Toyota bZ4X.

Meski demikian, Toyota mengakui bila pasar kendaraan listrik masih menunjukkan tren yang positif.

Berdasarkan laporan The Wall Street Journal, penjualan kendaraan jenis ini telah tumbuh sebesar 63 persen pada 2022.

Namun untuk periode 2023, tercatat adanya perlambatan hingga 49 persen. Total perlambatan paling besar berasal dari Amerika Serikat, di mana produsen mobil seperti GM dan Ford memang mempertimbangkan untuk menunda produksi pikap listriknya.

Dalam kesempatan terpisah, CEO GM Mary Barra mejelaskan, transisi menuju era kendaraan listrik masih menuai masalah seperti permintaan melambat dan keterbatasan suplai komponen.

Padahal, jumlah investasi yang digelontorkan tidak sedikit. GM saja dalam catatannya, telah mengeluakan hingga 27 miliar dollar AS atau setara Rp 378 triliun untuk peralihan ke kendaraan listrik.

"Saat kita melangkah jauh untuk transformasi ke mobil listrik, ternyata kini ada banyak kendala," ujar dia.

Baca juga: Toyota Avanza Bekas Taksi Dijual mulai Rp 125 Juta

Toyota bZ4X kembali menjadi mobil kenegaraan pada KTT ASEAN 2023dok.TAM Toyota bZ4X kembali menjadi mobil kenegaraan pada KTT ASEAN 2023

Toyoda mengkalim, kondisi merupakan bukti bila kendaraan listrik bukan lah pilihan satu-satunya untuk menuju netralitas karbon.

"Jika peraturan dibuat berdasarkan cita-cita, maka pengguna biasalah yang akan menderita," kata dia.

Tercatat, Toyota menduduki peringkat ketiga sebagai perusahaan yang lambat untuk menekan perubahan iklim, setelah ExxonMobil dan Chevron.

Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan terdapat 3,6 miliar orang yang tinggal di daerah rentan terhadap perubahan iklim. Fenomena tersebut akan menyebabkan 250.000 kematian tambahan per tahun antara 2030 dan 2050.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau