Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Pabrik Baterai IBC

Kompas.com - 26/10/2023, 18:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, pabrik katoda milik Indonesia Battery Corporation (IBC) dan konsorsium LG Energy Solution mulai dibangun November 2023.

Fasilitas yang akan memasok bagian penting pada baterai kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) ini, dilakukan karena negosiasi saham antara kedua perusahaan sudah selesai dilaksanakan.

"Hulu-nya kan 50 persen, hilirnya 35 persen BUMN, dan 75 persen konsorsium sudah clear," kata dia, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: Asal Usul Nama Motor Listrik Savart, Diambil Dari Ilmuan

Indonesia Battery Corporation (IBC) resmi meluncurkan Battery Asset Management Services (BAMS). KOMPAS.com/Gilang Indonesia Battery Corporation (IBC) resmi meluncurkan Battery Asset Management Services (BAMS).

Bahkan Bahlil mengatakan, pabrik yang berada di Karawang, Jawa Barat, dengan total kapasitas produksi baterai hingga 10 Gigawatt Hours (GWh) pertama ini direncanakan bakal mulai produksi pada Februari 2024.

Setelah itu, aktivitas produksi akan masuk ke tahap lebih lanjut, di mana investasi pabrik baterai terkait akan dilaksanakan groundbreaking pada Januari 2024.

"20 GWh pada (tahap) kedua akan groundbreaking Januari," kata dia.

Melalui pabrik tersebut, IBC mendapatkan kepemilikan saham sebesar 5 persen karena pada tahap pertama kapasitasnya baru 19 GWh.

Selanjutnya pada tahap kedua, di mana kapasitas-nya naik jadi 20 GWh saham naik menjadi 25 persen.

Baca juga: Marquez Ternyata Minta Nasihat Pedrosa Sebelum Putuskan Pindah Tim

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/10/2023).KOMPAS.com/Dian Erika Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Sebelumnya, SVP Corporate Strategy & Business Development IBC Adhietya Saputra mengatakan, pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik tidak bisa sebentar dan memerlukan usaha yang luar biasa.

“Satu pabrik saja mungkin 2-3 tahun baru terealisasi, jadi ini yang sedang kita lakukan sudah sampai tahap join study-nya sudah selesai,” kata Adhietya.

"Kita sudah mulai bentuk joint venture-nya yang akan menjadi operational untuk mengolah nikel sampai dengan battery cell, sehingga tahun depan mulai konstruksi, mudah-mudahan di tahun 2026-2027 itu secara value chain tadi sudah mulai beroperasi,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com