JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, pabrik katoda milik Indonesia Battery Corporation (IBC) dan konsorsium LG Energy Solution mulai dibangun November 2023.
Fasilitas yang akan memasok bagian penting pada baterai kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) ini, dilakukan karena negosiasi saham antara kedua perusahaan sudah selesai dilaksanakan.
"Hulu-nya kan 50 persen, hilirnya 35 persen BUMN, dan 75 persen konsorsium sudah clear," kata dia, Rabu (25/10/2023).
Bahkan Bahlil mengatakan, pabrik yang berada di Karawang, Jawa Barat, dengan total kapasitas produksi baterai hingga 10 Gigawatt Hours (GWh) pertama ini direncanakan bakal mulai produksi pada Februari 2024.
Setelah itu, aktivitas produksi akan masuk ke tahap lebih lanjut, di mana investasi pabrik baterai terkait akan dilaksanakan groundbreaking pada Januari 2024.
"20 GWh pada (tahap) kedua akan groundbreaking Januari," kata dia.
Melalui pabrik tersebut, IBC mendapatkan kepemilikan saham sebesar 5 persen karena pada tahap pertama kapasitasnya baru 19 GWh.
Selanjutnya pada tahap kedua, di mana kapasitas-nya naik jadi 20 GWh saham naik menjadi 25 persen.
Sebelumnya, SVP Corporate Strategy & Business Development IBC Adhietya Saputra mengatakan, pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik tidak bisa sebentar dan memerlukan usaha yang luar biasa.
“Satu pabrik saja mungkin 2-3 tahun baru terealisasi, jadi ini yang sedang kita lakukan sudah sampai tahap join study-nya sudah selesai,” kata Adhietya.
"Kita sudah mulai bentuk joint venture-nya yang akan menjadi operational untuk mengolah nikel sampai dengan battery cell, sehingga tahun depan mulai konstruksi, mudah-mudahan di tahun 2026-2027 itu secara value chain tadi sudah mulai beroperasi,” ucap dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/26/180200815/update-pabrik-baterai-ibc