JAKARTA, KOMPAS.com - Electrum yang merupakan perusahaan patungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan PT TBS Energy Utama, ditargetkan bisa menyelesaikan fasilitas manufaktur berteknologi tinggi untuk produksi sepeda motor listrik dalam negeri pada 2024.
Berkerja sama dengan perusahaan software asal Perancis, Dassault Systemes, fasilitas tersebut memanfaatkan "Electro Mobility Accelerator" yang berbasis 3DEXPERIENCE di cloud.
Melalui upaya ini, diharapkan mampu mendorong pengadopsian kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) nasional sehingga mencapai target netralitas karbon pada 2060.
Baca juga: Neta Lakukan IKD Demi Tingkatkan TKDN, Harga Bisa Lebih Kompetitif
"Sebagai sebuah startup ramping, platform dari Dassault Systemes memungkinkan kami meningkatkan komunikasi, kolaborasi dan kontinuitas dari desain, hingga rekayasa dan proses manufaktur tanpa berinvestasi untuk sumber daya IT tambahan," kata Patrick Adhiatmadja, Managing Director, Electrum, Kamis (26/10/2023).
"Dengan adanya solusi ini, Electrum akan siap memenuhi ambisi Indonesia untuk menghadirkan dua juta sepeda motor listrik di jalan pada 2025," lanjut dia.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia menargetkan untuk menghadirkan 2 juta sepeda motor listrik di jalan di tahun 2025 ketika bertransisi dari kendaraan jenis internal combustion engine (ICE).
Populasi motor listrik di dalam negeri sampai saat ini belum mencapai 5 persennya dari sekitar 148.212.865 unit pada 2022 menurut Badan Pusat Statistik (BPJS).
Baca juga: Peluang Toyota Vellfire Hadir di Indonesia
"Saat ini, pemain baru di bidang mobilitas harus memikirkan kembali cara mereka melakukan pendekatan terhadap desain dan rekayasa untuk kendaraan listrik roda dua," kata Josephine Ong, Managing Director, AP SOUTH, Dassault Systemes.
Menurutnya, ad banyak pertimbangan bagi startup seperti Electrum, mulai dari bentuk baterai hingga intake udara bagi sistem pendinginan.
"Dengan platform 3DEXPERIENCE kami dan desain kembaran dalam bentuk virtual (virtual twin), Electrum bisa mensimulasikan berbagai skenario di dunia virtual, seperti durabilitas dan kualitas bateral, sebelum implementasi di dunia nyata," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.