Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Sopir Truk Pasrah Kasih Jatah untuk Pungli

Kompas.com - 25/09/2023, 19:42 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.comSopir truk merupakan salah satu profesi yang tidak luput dari sejumlah tantangan selama bertugas. Salah satunya adalah oknum pelaku pungli atau pungutan liar.

Seakan menjadi hal yang lumrah, biasanya sopir truk akan langsung memberikan apa yang diminta oleh pelaku oknum pungli. Sehingga, pelaku pungli seolah-olah memperlakukan sopir truk sebagai sasaran yang lemah.

Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng-DIY Bambang Widjanarko mengatakan, sopir truk bisa saja melawan pelaku pungli.

Hanya saja, ada banyak resiko yang akan diterima oleh sopir truk, mulai muatan truk yang akan terhambat pengirimannya, kendaraan dirusak atau bahkan nyawa sopir truk yang menjadi ancaman.

Baca juga: Pemotor Tabrak Pesepeda Sampai Tewas, Lawan Arah Makin Miris

Sebab, meski pada setiap pos pelaku pungli hanya terlihat 1-2 orang, namun sebenarnya jumlahnya ada banyak. Bukan tidak mungkin bila orang-orang tersebut akan dengan segera melakukan pengeroyokan terhadap sopir truk.


“Sopir tidak berani melawan karena biasanya oknum pungli yang membela atau turun akan ada 10 atau 20 orang. Mereka itu mainnya keroyokan dan orang situ. Sedangkan sopir hanya tamu,” kata Bambang kepada Kompas.com, Minggu (24/9/2023).

Kondisi macet di Jalan Akses Marunda, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara pada Senin (19/6/2023). Kemacetan ini disebabkan oleh amblasnya aspal di Jembatan Jalan Akses Marunda. KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Kondisi macet di Jalan Akses Marunda, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara pada Senin (19/6/2023). Kemacetan ini disebabkan oleh amblasnya aspal di Jembatan Jalan Akses Marunda.

 Baca juga: Disinsentif Parkir bagi Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi Berlaku Oktober 2023

Bambang juga mengatakan, bahkan ada juga pelaku pungli yang berani naik ke kabin truk dan melakukan pemerasan ke sopir.

Pada saat di dalam kabin, oknum tidak segan-segan melakukan penodongan dengan mengalungkan celurit kepada sopir truk untuk menyerahkan barang bawaan.

“Kalau sudah naik ke kabin itu yang paling di takuti sopir. Bisa jadi oknum mengalungi celurit ke leher sopir. Lalu mereka minta barang yang ada di dashboard truk. Belum lagi, terkadang pelaku pungli kerap berada di bawah pengaruh alkohol. Kalau orang normal, di kasih uang juga diam,” kata Bambang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau