Alasan Mitsubishi XForce Tak Punya Pilihan Transmisi Manual

PEKANBARU, KOMPAS.com – Mitsubishi XForce menjadi penantang terbaru di segmen SUV B yang dihuni Hyundai Creta, Suzuki Grand Vitara, Toyota Yaris Cross, Wuling Alvez, dan Honda HR-V.

Pada September 2023, SUV ringkas ini dibanderol Rp 382,5 juta untuk tipe Exceed dan tipe Ultimate Rp 419,1 juta.

Berdasarkan spesifikasinya, XForce dibekali mesin berkode 4A91 1.500 cc MIVEC DOHC 16 katup yang sama basisnya seperti Xpander.

Baca juga: Pecah Telur, Marc Marquez Kembali Podium di MotoGP India 2023

DOK. Mitsubishi. Dasbor Mitsubishi XFORCE.

Dapur pacu ini mampu menghasilkan tenaga 103 Tk pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 141 Nm pada 4.000 rpm.

Tenaga tersebut disalurkan melalui transmisi otomatis CVT menggunakan sistem penggerak FF (Front Engine-Front Wheel Drive).

Kombinasi spesifikasi ini cukup unik, lantaran Mitsubishi tidak membekali XForce dengan pilihan transmisi manual. Padahal Xpander maupun Pajero Sport punya pilihan transmisi tersebut.

Baca juga: Jetbus 5 SDD Milik PO GHTS Rilis, Khusus Warna Biru

Tetsuhiro Tsuchida, Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), mengatakan, ada sejumlah alasan mengapa XForce tak mengusung transmisi manual.

“Ini model global, tidak hanya untuk Indonesia, akan dijual juga nantinya di Vietnam, Thailand, Filipina, termasuk di seluruh dunia. Nah ternyata setelah dilihat-lihat kombinasi spesifikasi ini tidak ada model (SUV ringkas yang pakai transmisi manual),” ujar Tsuchida di Pekanbaru.

Selain alasan tersebut, Tsuchida juga mengatakan, kalau transmisi matik zaman sekarang sudah berbeda dan memiliki karakter yang menyenangkan seperti halnya transmisi manual.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Mobil Melakukan Gurah Mesin?

Dok. MMKSI Mitsubishi XForce hadir di Pekanbaru, Riau, mulai September 2023.

“Tapi setelah dicoba di Jepang setahun yang lalu, saya sebagai penggemar manual, ternyata matik zaman sekarang lebih enak dibandingkan manual,” ucap Tsuchida.

“Jadi memang ada kebutuhan di beberapa daerah, misalnya manual tetap digemari. Saya rasa konsumen akan mulai mikir, karena CVT yang ada di sini bukan yang terasa seperti CVT 10 tahun yang lalu, lebih enak daripada manual, silakan dicoba saja,” kata dia.