JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video di TikTok yang menunjukkan seorang ibu tengah mengisi motor Honda BeAT lansiran 2022 dengan BBM jenis Pertamax Turbo.
Situasi ini dinilai unik dan sangat tidak lazim oleh sebagian besar netizen, khususnya akun @kimzizs sebagai pengunggah video.
“Hidup lagi capek-capeknya, ada ibu-ibu bawa BeAT ngisi turbo,” ucapnya dalam video, dikutip Kompas.com Selasa (12/9/2023).
Video yang sudah disukai lebih dari 187.000 penonton ini juga menerima banyak respon menarik dari para netizen. Ada yang mengaku takjub, ada pula yang mengaku bingung soal salah-tidaknya perilaku tersebut.
Baca juga: Dukung Sport Tourism, The Prediksi Mau Touring ke Mandalika
@kimzizs mungkin beat nya bore up. #fyp? #beat #pertamax #fyppppppppppppppppppppppp #xyzbca ? Bercyandya - DJ Bombompret
“Males ngantri panjang pasti ini si ibunya, jadi beli pertamax turbo,” tulis akun @pakenaa.
“Habis ini motornya dipake berangkat, berangkat ke bulan,” canda akun @yoik4wan.
“Emang masalah ya kalau ngisi Pertamax Turbo daripada ngisi pertalite?” tanya akun @zero.
Untuk diketahui, Honda BeAT yang ada di video merupakan lansiran 20202 dengan kapasitas mesin 110 cc. Secara spesifikasi, memang tidak cocok menenggak Pertamax Turbo dengan RON 98, alias oktan tinggi.
Baca juga: Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Membeli Mobil Pikap
Ibnu Sambodo, Team Owner Manual Tech Racing menjelaskan, efek bahan bakar oktan tinggi hanya bisa terasa pada motor-motor dengan kapasitas mesin yang tinggi pula. Sebab hal ini berkaitan dengan tingkat kompresi pembakaran.
“Kalau motor dengan kapasitas 250 cc atau 500 cc ke atas, pasti akan terasa efek menggunakan oktan tinggi karena mesinnya memang cocok. Kalau kapasitasnya cuma 150 cc ke bawah, ya enggak kerasa bedanya,” katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Alih-alih memberikan peningkatan performa, bahan bakar oktan tinggi justru bisa memberikan kendala pada motor dengan cc rendah.
Baca juga: Cek Harga Isuzu Panther Bekas, Mulai Rp 60 Jutaan
“Motor cc besar memiliki daya kompresi bbm yang kuat, makanya cocok menggunakan oktan tinggi. Motor dengan cc rendah bisa kelelahan dan kurang mampu mengkompresi oktan tinggi,” kata Ibnu.
Menurut dia, karena mesin harus bekerja ekstra untuk melakukan kompresi, ada potensi overheating bahkan kerusakan pada komponen-komponen tertentu.
Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 mengatakan, beberapa kerusakan yang dimaksud bisa berupa elektroda busi putus, piston terkikis, dan masa pakai oli menurun drastis
“Kasus yang sering saya jumpai adalah mesin overheating, ciri-cirinya adalah oli mesin berwarna merah ketika diganti. Ini tidak baik bagi kesehatan mesin,” kata Anto.
Baca juga: Total Pendapatan dari Sanksi Tilang Uji Emisi Kendaraan Capai Rp 24,7 Juta
Anto menyarankan pengguna untuk mengikuti anjuran pabrik terkait nilai oktan bahan bakar yang digunakan. Tujuannya untuk menjaga performa dan kualitas mesin motor.
“Sebaiknya ikuti manual penggunaan. Misalnya motor matik seperti vario 150, cocoknya ya pakai bbm oktan 92. Jangan dipaksa pakai BBM oktan 98,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.