JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil pikap atau mobil bak terbuka punya peran yang penting sebagai kendaraan penunjang aktivitas perniagaan.
Berbagai sektor bisnis kini marak menggunakan pikap untuk mengangkut muatan dari satu tempat ke tampat lainnya. Banyak perusahaan penyedia logistik yang mengajak pemilik pikap untuk menjadi mitra dalam melayani pengiriman barang ke berbagai daerah.
Jenal Mutaqin, pemilik pikap yang menjadi salah satu mitra Deliveree mengatakan, untuk membeli unit baru jenis kendaraan niaga seperti pikap, pertimbangan yang dilakukan setiap pelaku usaha akan berbeda dengan pertimbangan saat akan membeli mobil penumpang.
"Kalau orang yang mau beli mobil penumpang biasanya mereka mementingkan akselerasi, kelincahan, kecepatan dan visual. Kalau untuk pertimbangan beli kendaraan niaga beda. Misalnya kita mau beli pikap, kendaraan tidak harus gesit, tapi harus tangguh dan punya sistem rem yang baik," kata Jenal kepada Kompas.com, Senin (11/9/2023).
Baca juga: Sirkuit Mandalika Bisa Tidak Menyelenggarakan F1?
Menurut Jenal, ketangguhan dari mobil pikap sangatlah penting. Sebab kendaraan tersebut akan mengakut barang-barang dengan muatan yang berat.
Pikap yang tidak tangguh, saat digunakan melintasi berbagai medan jalan dengan menopang muatan akan berbahaya.
Apabila dipaksakan, nantinya kendaraan justru tidak kuat dan rusak di jalan, sehingga menghambat aktivitas pengiriman barang.
"Sistem rem juga sangat penting, seberapa kuat dia bisa gigit? Kalau antar barang ke jalan tanjakan atau turunan itu kontrol rem sangat penting. Jangan sampai pikap tidak bisa melakukan rem dengan baik," kata Jenal.
Baca juga: Tilang Uji Emisi Dibatalkan meski Kepatuhan Uji Emisi Rendah
Setelah itu, perhatikan juga seberapa irit konsumsi bahan bakar yang digunakan. Apabila kendaraan dipergunakan untuk perjalanan jarak jauh, sebaiknya cari yang irit. Kemudian pertimbangkan juga harga kendaraan dan juga ketersediaan suku cadang di pasaran.
"Kadang ada pikap yang harganya bersahabat di kantong dan punya performa bagus. Namun untuk suku cadang sulit di cari. Bahkan kalau ada, suku cadangnya pasti mahal. Jadi pasti akan bengkak anggarannya saat perbaikan," kata Jenal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.