Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN Jalin Pengembangan EV dengan China, Jepang, dan Korsel

Kompas.com - 07/09/2023, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asia Tenggara (ASEAN) bersama Jepang, China, dan Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk membentuk kerja sama dalm pengembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik (electric vehicle/EV) di kawasan.

Kesepatan tersebut tercapai setelah penyelenggaraan KTT ASEAN Plus Three ke-26 sebagai rangkaian KTT ASEAN ke-43 yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, yang disiarkan secara langsung melalui YouTube Sekretariat Presiden Rabu (6/9/2023).

"ASEAN sangat menghargai dukungan RRT (China), Jepang, dan Republik Korea untuk pengembangan ekosistem EV battery dan ASEAN Indo-Pacific Forum. Hal ini penting bagi kemajuan bagi pertumbuhan kawasan," kata Jokowi dalam pembukaannya.

Baca juga: Kemenhub Usul Ganjil Genap Berlaku 24 Jam di Jakarta

Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik. SHUTTERSTOCK/GUTEKSK7 Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik.

"Namun, tujuan tersebut akan terganggu apabila perdamaian dan stabilitas di kawasan tidak mampu kita jaga," lanjut dia.

Ajakan Jokowi lantas disambut baik oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang mana kerja sama ini sangat tepat untuk membentuk kerangka kerja baru menghadapi masa depan di kawasan ASEAN dan ketiga mitranya.

Menurut dia, ASEAN Plus Three (APT) harus bisa melanjutkan visinya sejak dibentuk 1997 silam untuk merespons tantangan kala itu, yakni krisis keuangan global, hingga berbagai tantangan dunia yang diwarnai persaingan geopolitik, konflik terbuka, dan krisis iklim.

Lebih lanjut, komitmen atas kerja sama antara ASEAN dengan Jepang, China, dan Korsel ini tercantum dalam dokumen bertajuk ASEAN Plus Three Leaders’ Statement on Developing of Electric Vehicle Ecosystem.

Baca juga: Isi BBM dengan Oktan Lebih Tinggi Bisa Bersihkan Ruang Bakar?

Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) milik PLN, sudah mendukung fast charging CCS-2Kompas.com/Daafa Alhaqqy Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) milik PLN, sudah mendukung fast charging CCS-2

Pada beleidnya, para pemimpin negara berbagi pandangan umum bahwa transisi energi yang adil dan pengurangan emisi karbon di sektor transportasi harus terbuka dengan berbagai cara, seperti kendaraan tanpa emisi, guna mencapai target emisi nol atau netralitas karbon.

Para pemimpin juga mengakui pentingnya kolaborasi dan koordinasi dalam pengembangan EV.

Sehingga, mereka sepakat mempromosikan pengembangan kendaraan listrik yang merupakan salah satu jalur penting mengurangi emisi gas rumah kaca, mempercepat transisi energi berkeadilan, dan mencapai netralitas karbon.

Kemudian tertulis pula bahwa ASEAN ingin didukung untuk memainkan peran penting dalam produksi global kendaraan listrik.

Baca juga: Bicara Kemungkinan Honda Elevate Dijual di Indonesia

“Termasuk baterai untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik yang kuat,” demikian bunyi salah satu poin dalam dolumen ASEAN Leaders’ Statement on Developing of Electric Vehicle Ecosystem.

Sebagai penutup, para pemimpin APT juga sepakat mempromosikan kerja sama, kemitraan, dan keterlibatan dengan sektor swasta untuk memajukan ekosistem kendaraan listrik regional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau