Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Daihatsu Lawas Harus Penyesuaian Pakai BBM Oktan Tinggi

Kompas.com - 16/08/2023, 16:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com – Mobil Daihatsu generasi lawas enggak bisa sembarangan isi BBM. Mesin Daihatsu model lama berpotensi masalah jika terus-terusan memakai BBM oktan tinggi.

Seperti diketahui, mesin lawas Daihatsu dapat diketahui dari sistem pengabutan yang masih menggunakan karburator. Misalnya Daihatsu Taruna, Espass, Charade, Feroza, Ceria, dan sebagainya.

Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Techical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, ada beberapa dampak bagi mesin lawas ketika memakai BBM oktan tinggi.

Baca juga: Ahok Sebut Mobil Hybrid Ada demi Hindari PHK Massal

Pertamax Green 95 mulai tersedia di beberapa SPBU PertaminaKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Pertamax Green 95 mulai tersedia di beberapa SPBU Pertamina

“Kalau bicara Daihatsu yang sekarang, kompresi di atas 10:1, itu lebih bagus (BBM oktan tinggi). Jadi dia secara efisiensi, secara power, dia akan lebih bagus,” ujar Bambang di Tangerang (14/8/2023).

“Tapi kalau ngomongin mesin yang dulu, 20 tahun yang lalu misalnya. Dia akan lebih efisien kalau RON-nya yang lebih pas atau sesuai, karena dia kompresinya kan 9,5:1,” kata dia.

Bambang pun mengingatkan kepada para pemilik Daihatsu lawas untuk melakukan penyesuaian melalui tune up. Salah satu komponen yang perlu diatur ulang, menurutnya adalah delco.

Baca juga: Kualitas Udara Memburuk, Jokowi Perintahkan Percepatan Euro 5

Ia menjelaskan, delco adalah alat yang mengatur pengapian pada mobil karburator. Sementara pada mobil injeksi telah menggunakan ECU.

“Jadi yang pertama karbon deposit, itu akan lebih cepat. Kemudian knocking, itu untuk mesin lama yang diisi BBM oktan tinggi. Sekarang misalnya enggak ada BBM Premium RON 88, dia di delco-nya akan di-adjust secara manual,” kata Bambang.

“Kalau mesin zaman dulu itu rata-rata delco-nya diputar, di bengkel resmi bisa. Bahasanya, mengatur ignition timing atau waktu pengapiannya dimajukan atau dimundurkan, agar mendapat waktu pengapian terbaik,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau