JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla melaporkan telah berhasil meningkatkan laba bersihnya di kuartal kedua tahun ini, meski ada serangkaian pemangkasan harga besar-besaran pada produknya.
Dikutip dari Xinhua, laba tersebut naik 20 persen menjadi 2,7 miliar dollar AS dari periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini, lebih tinggi dari proyeksi yang telah dianalisis oleh perusahaan.
Dengan hasil itu, pendapatan kuartalan Tesla mencapai 24,9 miliar dolar AS yang hampir 47 persen lebih tinggi dari tahun lalu. Sebagian besar pendapatan berasl dari sektor otomotif yaitu 21,3 miliar dollar AS.
Baca juga: Penjualan Mobil Hybrid Meroket Semester I/2023
Tapi, margin keuntungan kotor Tesla lebih kecil dari tahun lalu imbas keputusan untuk memberikan diskon besar-besaran pada produk otomotifnya yaitu dari 25 persen jadi 18,2 persen.
Tidak sampai di sana, margin operasi Tesla juga sedikit turun dari 11,4 persen di kuartal I/2023 menjadi 9,6 persen. Sementara pengeluaran modal, meningkat 19 persen year-on-year (yoy).
Diprediksi, apabila Tesla tetap melakukan strategi pemotongan harga margin ini akan di bawah 17 persen pada kuartal terakhir.
Diketahui, Tesla memutuskan untuk memangkas harga pada sejumlah kendaraan yang dipasarkannya. Hal tersebut dilakukan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar.
Kebijakan terkait diberlakukan di pasar AS, Meksiko, Eropa, dan China. Sontak saja, penjualan Tesla sukses mencapai rekor tertinggi sebanyak 466.140 unit di kuatal II/2023.
“Margin operasi kami tetap sehat, bahkan dengan penurunan harga pada kuartal I dan awal kuartal II,” tulis perusahaan dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Catat, Syarat Mengurus SIM Hilang atau Rusak
“Tantangan dari masa-masa yang tidak pasti ini belum berakhir, tetapi kami yakin memiliki “bahan” yang tepat untuk kesuksesan jangka panjang,” lanjutnya.
Tesla mengatakan masih berencana dapat menjual 1,8 juta kendaraan pada 2023, yaitu 37 persen dari 2022.
Bahkan CEO Tesla Elon Musk mengungkapkan perusahaan sedang dalam diskusi awal dengan pembuat mobil besar lainnya untuk melisensikan teknologi full self-driving (FSD).
“Jadi kami tidak berusaha menyimpan ini untuk diri kami sendiri. Kami sangat senang untuk melisensikannya kepada pihak lain,” ujar Musk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.