Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Penyebab Kecelakaan Terbesar, Populasi Motor Harus Dikurangi

Kompas.com - 10/07/2023, 09:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor masih menjadi andalan masyarakat untuk mobilitas sehari-hari. Selain karena lebih praktis, kendaraan roda dua dapat menempuh jalanan perkotaan dengan lebih cepat.

Namun sayangnya penggunaan sepeda motor dalam jumlah besar menjadi dilema karena menjadi penyumbang penyebab terjadinya kecelakaan terbesar. Apalagi ditambah dengan perilaku pengendara yang tidak tertib dalam berlalu lintas.

Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) meminta penggunaan sepeda motor di Indonesia dapat dikurangi dan mengimbau masyarakat untuk mulai memakai transportasi umum.

Baca juga: Pencuri Sepeda Motor di Surabaya Tembak Polisi Pakai Airsoft Gun

Sejumlah pengendara yang terjebak kemacetan parah di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/4/2023).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Sejumlah pengendara yang terjebak kemacetan parah di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/4/2023).

Hal tersebut bertujuan menekan angka kecelakaan lalu lintas seperti dikatakan Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Amirulloh. Mengingat, tingkat kecelakaan lalu lintas di Tanah Air kini didominasi oleh roda dua.

"Secara umum motor itu memang salah satu penyebab kecelakaan terbesar. Kami harap para pengguna kendaraan ini sebisa mungkin beralih ke kendaraan yang lebih aman (transportasi umum)," ucap Amir dikutip dari Kompas.com, Senin (10/7/2023).

Mengutip data Korlantas Polri, total angka kecelakaan yang terjadi tahun lalu mayoritas didominasi oleh sepeda motor, dengan persentase 74,35 persen. Sementara, 13,16 persen kecelakaan terjadi pada angkutan barang, 7,81 persen terjadi pada angkutan orang, 1,58 persen kecelakaan tidak bermotor, 1,55 persen mobil penumpang, dan 1,55 persen kecelakaan lainnya.

Baca juga: Kumpulkan Komunitas Sepeda Motor Se-DIY, Rivan A Purwantono Sampaikan Pesan Penting Ini

Hal senada juga diungkapkan Kasubdit Promosi dan Kemitraan Direktorat Sarana Transportasi Jalan Iwan Budiono. Dia mengatakan bahwa kecelakaan yang terjadi di tahun lalu menimbulkan korban jiwa mencapai 26.100 orang.

"Angka kecelakaan yang terjadi tahun lalu mengalami peningkatan signifikan dibanding dua tahun sebelumnya. Pada 2020 angka kecelakaan tercatat 100.028 kasus dan di 2021 mencapai 103.645 kasus," katanya.

Angka kecelakaan selama dua tahun tersebut memang lebih rendah dari tahun 2022 karena memang mobilitas menurun. Hal itu, menurut Iwan, berdampak pada turunnya angka kecelakaan yang terjadi di jalan.

Baca juga: Jangan Berkendara Sepeda Motor Dekat Bus di Turunan

"Kami bukan mau mendiskreditkan pengendara sepeda motor. Cuma, karena populasinya terlalu besar, membuat potensi itu bisa terjadi. Terlebih ditambah perilaku yang kurang disiplin,"kata Iwan.

Jadi, demi keamanan bersama sudah waktunya masyarakat beralih dari pengguna sepeda motor menjadi pengguna transportasi umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com