Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Sepeda Motor Bunting? Ini Penyebabnya

Kompas.com - 25/05/2023, 15:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban merupakan komponen penting pada sepeda motor. Salah satu masalah yang kerap dialami pemilik motor adalah permukaan ban yang benjol alias bunting.

Seperti contoh foto di unggah oleh akun Instagram @infodepok_id, Rabu (24/5/2023). Dalam gambar tersebut terlihat ban depan sepeda motor yang permukaannya benjol cukup besar.

Baca juga: Karoseri Adiputro Beri Isyarat Akan Luncurkan Bodi Jetbus 5

Ketika ban dalam kondisi ini, tentu membuat berkendara jadi tidak nyaman. Selain itu, saat berkendara juga jadi kurang stabil apabila yang benjol tepat di bagian tapaknya.

Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen IRC Tire mengatakan, benjolan pada ban bisa terjadi karena ada udara yang terperangkap di antara lapisan-lapisan pada bagian dalam ban.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Info Depok (@infodepok_id)

 

Ban benjol terjadi karena adanya gelembung udara pada lapisan ban. Gelembung tersebut karena udara masuk dan terjebak di antara lapisan kompon ban,” kata Dodiyanto.

Menurut Dodiyanto, biasanya ban benjol terjadi karena tiga hal. Pertama, karena memaksakan sepeda motor berjalan meski ban dalam kondisi kempis. Kedua, karena ban sering kurang angin. Terakhir lantaran banyak bekas tambal ban.

“Kalau ban kempis dan kurang angin dipaksa jalan membuat ban stress karena menanggung beban berat, lapisan ban juga jadi bergesekan, dan di situ udara masuk. Bekas tambal ban juga demikian, karena bukan cuma bannya bolong, tapi di situ ada udara masuk,” ucap Dodiyanto.

Baca juga: BMW Concept Touring Coupe, Titisan Z3 Coupe

Dodiyanto melanjutkan, ban yang sudah terlanjur benjol tidak akan bisa kembali seperti normal.

“Kondisi ini menjadi dilema bagi pemilik motor. Sebab, jika diberi tekanan udara, ban akan menjadi benjol. Jika tekanan udara dikurangi, berkendara juga menjadi kurang nyaman,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau