Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Insentif, Pemerintah Diharap Perhatikan Bengkel Konversi di Daerah

Kompas.com - 08/03/2023, 13:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah resmi memberikan insentif kendaraan listrik yang akan berlaku mulai 20 Maret 2023. Hal ini dilakukan dalam upaya mempercepat program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Tanah Air.

Namun, di tengah pemberian insentif ada beberapa hal yang menjadi sorotan. Terutama terkait masalah bengkel sepeda motor yang akan melakukan konversi.

Menurut Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, aturan soal bengkel konversi harus diperjelas dan diperluas.

Baca juga: Insentif Kendaraan Listrik Kontraproduktif dan Rawan Kecurangan

Pasalnya, selain jumlah yang masih sedikit, rata-rata bengkel yang sudah tersertifikasi merupakan bengkel besar. Artinya tidak memberikan kesempatan bagi bengkel di daerah yang padahal memiliki kemampuan yang sama.

Chopper Listrik Candradimuka Kustpmfest 2022KOMPAS.com/STANLY RAVEL Chopper Listrik Candradimuka Kustpmfest 2022

"Jangan yang itu-itu (bengkel) saja, jangan nanti malah lingkarannya sendiri. Di daerah banyak bengkel-bengkel yang punya kemampuan melakukan konversi, belum yang dari SMK. Tapi terkendala karena satu dan lain hal," kata Djoko kepada Kompas.com, Selasa (7/3/2023).

Menurut Djoko, kendala yang dimaksud antara lain soal masalah sosialisas terhadap aturan konversi yang tidak merata. Belum lagi standar aturan yang mengharuskan bengkel punya fasilitas dan peralatan lengkap.

Kondisi tersebut dianggap membuat kesenjangan lantaran tak semua bengkel di daerah yang punya kemampuan melakukan konversi, punya fasilitas yang lengkap.

Sebelumnya, Lulut Wahyudi, Director Kustomfest yang juga merupakan builder Retro Classic Cycle pernah mengeluhkan minimnya informasi dan sosialisasi terkait aturan main konversi motor listrik yang diterbitkan pemerintah.

Baca juga: Dapat Insentif Pembelian, Ada Motor Listrik Harganya Rp 4 Jutaan

Konversi motor listrik garapan PetrikbikeDok. Petrikbike Konversi motor listrik garapan Petrikbike

Padahal, tak sediki bengkel custom di daerah yang memiliki kamampuan memodifikasi atau melakukan konversi. Bahkan, sampai ada yang benar-benar merancang bangun motor listrik sendiri.

"Harapan kami pemerintah membuka secara gamblang ke para pelaku atau orang yang tertarik melakukan konversi. Syarat-syaratnya yang jelas seperti apa, di-publish secara masif, lalu untuk dapat sertifikasi itu apa saja syaratnya," ucap Lulut beberapa waktu lalu.

Dengan kejelasan tersebut, menurut Lulut akan memberikan dampak positif bagi perkembangan bengkel custom di daerah yang juga berimbas menggerakan ekonomi kreatif serta mempercepat populasi kendaraan listrik di Tanah Air.

Baca juga: Dapat Subsidi Motor Listrik, Selis Langsung Buka Pemesanan

Motor listrik parikan China, Yadea resmi meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Yadea klaim berhasil menjual ratusan unit motor  dan sepeda listrik di ajang IIMS 2023.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Motor listrik parikan China, Yadea resmi meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Yadea klaim berhasil menjual ratusan unit motor dan sepeda listrik di ajang IIMS 2023.

Seperti diketahui, untuk konversi motor listrik besaran yang diberikan Rp 7 juta. Namun pemberian subsidi pada yang akan dimulai pada 20 Maret 2023 menggunakan sistem kuota.

Untuk sepeda motor listrik jumlahnya 200.000 unit, mobil listrik 35.900 unit, bus listrik 138 unit, dan konversi hanya 50.000 unit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau