SOLO, KOMPAS.com - Faktor kelelahan dan mengantuk kerap menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Pengemudi seharusnya berhenti untuk beristirahat ketika mulai lelah dan mengantuk.
Belum lama ini terjadi kecelakaan di jalan Tol Solo-Kertosono, KM 512.800 Jalur B, Desa Karangturi, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sampai merenggut nyawa tiga orang.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (25/2/2023), sekitar pukul 03.05 WIB, yang melibatkan kendaraan roda empat Toyota Innova bernomor polisi AA 933 FK yang dikendarai oleh AAR, dan Kendaraan truk Hino Tronton bernomor polisi E 9342 AD dikemudikan AWR.
Menyikapi tingginya angka kecelakaan yang disebabkan oleh faktor kelelahan atau mengantuk, sebenarnya langkah apa yang harus dilakukan ketika mengantuk saat berkendara?
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan BMW Masuk Parit, Ingat Jalan Raya Bukan Arena Drifting
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, mengantuk bisa membuat pengemudi berada di posisi setengah sadar sehingga dapat memicu terjadinya kecelakaan.
“Mengantuk saat mengemudi, artinya mata tidak bisa membaca lalu lintas dengan benar dan otak sudah tidak dapat merespon situasi lingkungan,” ucap Sony kepada Kompas.com, Sabtu (12/2/2022).
Sony mengatakan pengemudi yang mengantuk sama dengan setengah dari pikirannya sudah berada di bawah alam sadar. Sehingga, pengemudi sudah tidak mampu membaca situasi lalu lintas yang ada di depannya.
Baca juga: Ingat, Saat Ngantuk Jangan Nekat Mengemudi
“Perilakunya kosong, ketika mengemudi ya hanya lurus tanpa kontrol, dan berhenti ketika sudah menabrak objek di depan atau samping kiri kanannya, hal itu bisa terjadi ketika mengantuk” ucap Sony.
Sony menjelaskan, mengantuk sebenarnya disadari pengemudi, hanya saja kebanyakan pengemudi masih bandel. Ada saja pengemudi yang merasa tanggung atau ingin cepat sampai tujuan padahal sudah mengantuk.
“Banyak yang bertindak menyiasati dengan ngerokok, ngobrol, ngopi, bernyanyi dan lain-lain, padahal otak sudah melemah. Cara benar menyiasati kantuk adalah harus berhenti, tidur atau lakukan refresh merangsang otot, otak dan syaraf,” ucap Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.