Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mesin Mati Rem Truk Tidak Berfungsi

Kompas.com - 18/02/2023, 17:22 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Unggahan video memperlihatkan truk yang mengangkut puluhan pelajar SMK terguling dan masuk ke dalam jurang lantaran gagal menanjak. 

Dalam video tersebut, pengemudi sempat berusaha mengatur posisi dan mencoba menanjak tetapi gagal. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Kemudian, banyak masyarakat awam yang bertanya-tanya apakah rem tidak berfungsi saat mesin mati. Lantaran terlihat pengemudi yang sempat mencoba menghidupkan mesin beberapa kali. Lantas seperti apa? 

Kepala Bengkel Mitsubishi Bumen Redja Abadi Semarang Ali Yusuf mengatakan, rem truk menggunakan sistem hidrolik dan tekanan udara. 

"Mesin mati servo kan enggak bekerja. Udara kan dikontrol oleh sistem yang disebut AOH. Itu modelnya pneumatic, bila mesin mati kosong dan tidak bisa digunakan," kata Ali kepada Kompas.com, Sabtu (18/2/2023). 

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Rem Udara di Truk dan Bus?

Persepsi kuno banyak pengemudi truk beranggapan rem keras dan tidak bisa di injak bila mesin mati. Hal tersebut menurut Ali, terjadi karena kekosongan tabung udara yang berfungsi menekan rem secara hidrolik. 

Rem udara bus Kompas.com Rem udara bus

Namun, kata dia, kompresor akan mengisi ulang untuk memompa udara mengalir sampai ke master rem. Asalkan, tak ada kebocoran sistem vakum yang menghambat proses tersebut. 

"Otomatis bila mesin hidup, kejadian rem blong ketika mesin mati itu karena sisa udara di dalam kompresor habis. Atau ada kebocoran servo yang tidak ketahuan pemilik," katanya. 

Kepala Bengkel Isuzu Majapahit Semarang Agus Wibowo mengatakan, rem kendaraan bermesin diesel sering di cap tidak pakem atau rawan blong. 

Namun, kata dia, sistem pengereman kendaraan berat kebanyakan dikombinasikan tekanan udara agar tidak terlalu panas. Beban berat muatan dan medan jalan membuat pengereman truk dibuat tahan segala kondisi. 

"Ada 3 jenis rem, ada rem hidrolik seperti mobil umumnya. Kemudian, rem pneumatic dibantu tekanan udara. Dan model full tekanan udara, tapi kebanyakan di truk-truk Eropa," kata Agus. 

Sayangnya, Agus mengatakan, pemilik truk di Indonesia sering mengabaikan perawatan rem. Masalah pengereman truk kebanyakan dikarenakan salah menganalisa. 

Diagram rem udara Belajar Otomotif Dasar Diagram rem udara

Menurutnya, pengoperasian yang tidak benar hanya berakibat energi kinetik rem terbuang. Misalnya, truk akan berhenti, tetapi kecepatan masih tinggi dan akhirnya pedal rem ditekan dalam waktu yang lama. 

Pengereman seakan tak bekerja normal, padahal hal tersebut tidak benar. Kemudian, pengemudi menurunkan kecepatan dengan menggunakan perpindahan gigi. Tetapi tak bisa menghentikan kendaraan, istilahnya oleh sopir-sopir disebut 'rem tekor'. 

Baca juga: Ada 3 Sistem Rem Truk, Mana yang Paling Aman

"Jadi seringnya itu pas mesin panas. Itu kan lama-lama angin habis karena tekanan rem yang terus-menerus. Begitu berhenti, mesin dinyalakan akan normal seperti sediakala," kata Agus. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com