JAKARTA, KOMPAS.com – Truk merupakan kendaraan niaga dengan dimennsi yang besar, sehingga dibekali rem khusus, beragam pilihan. Secara sederhana, terdapat tiga sistem rem yang ada pada truk.
Pertama, ada hidrolik, kedua Air Over Hydraulic (AOH), dan ketiga Full Air Brake (FAB).
Reiner Tandiono, Technical Warranty Dept. Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menjelaskan, untuk tipe sistem hidrolik, memakai minyak rem, jadi gaya pengeremannya tergantung pada pijakan kaki, baik kuat atau lemahnya.
“Sistem hidrolik juga sering dibantu dengan booster. Kemudian karena memakai cairan, pengecekan kebocorannya juga lebih gampang,” ucap Reiner dalam Webinar Isuzu Peduli Keselamatan, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Daihatsu Resmi Luncurkan Rocky 1.200 cc, Harga Mulai Rp 170 Jutaan
Kemudian, sistem rem kedua adalah AOH, di mana sistem ini gabungan dari hidrolik dan pneumatic (udara). Sistem pneumatic menekan piston silinder yang nantinya menekan kampas rem secara hidrolis.
Namun, masalah dari sistem AOH ini adalah ketika sistem hidrolisnya bocor, maka rem akan blong. Oleh karena itu, muncul sistem pengereman ketiga yakni FAB atau semuanya sudah menggunakan udara bertekanan tinggi.
Baca juga: Toyota Resmi Jual Raize 1.200 cc, Harga Mulai Rp 202 Jutaan
“Sistem FAB ini lebih safety, karena ketika bocor dan semua udara di tangki habis, sistemnya langsung mengunci rem,” kata Reiner.
Jika sudah terkunci, kendaraan akan tidak bisa berjalan. Jadi harus menunggu tekanan udara di tangki mencukupi, baru kuncinya terbuka dan truk bisa kembali berjalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.