Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru-buru, Bemper Bus AKAP Ini Copot Tabrak Jembatan Kapal Feri

Kompas.com - 12/02/2023, 10:21 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa layanan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tidak luput untuk mengantar penumpang menyebrangi pulau. Maka dari itu, bus akan dianggkut menggunakan kapal feri dari pelabuhan menyebrangi laut untuk ke pulau tujuan.

Namun, belum lama ini sebuah video viral bus AKAP yang telah sampai di pelabuhan Merak, Banten tampak tergesa-gesa saat turun dari kapal feri.

Pada video yang diunggah oleh Instagram @videobusindonesia_, saat beberapa bus melintasi jembatan penyebrangan antara kapal dan pelabuhan, salah satu bus justru menabrak undakan jembatan. Alhasil bemper dari bus tersebut rusak bahkan hampir copot.

Baca juga: Bahaya jika Kap Mesin Mobil Tidak Tertutup Rapat

Menanggapi video tersebut, Rudi salah satu sopir bus dari PO Indorent mengatakan jika kejadian itu lantaran pengemudi atau sopir bus kurang berhati-hati dan terlalu tergesa-gesa.

“Kalau melihat dari video itu, seharusnya dia (sopir bus) tidak harus terburu-buru. Sebaiknya menunggu momen yang tepat untuk keluar dari kapal. Artinya, harusnya berhenti dulu. Menunggu sambungan jembatan kapal itu di posisi sama rata,” kata Rudi kepada Kompas.com, Sabtu (12/2/2023).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Video Bus Indonesia (@videobusindonesia_)


Rudi menjelaskan, setiap saat akan masuk atau keluar kapal penyebrangan, kapal tidak bisa diam lantaran terbawa arus ombak di laut.

Lantaran stabilnya gelombang air, sehingga sopir bus harus bisa menangkap waktu yang tepat untuk terhindar dari masalah. Ada kalanya ombak menciptakan sudut maksimum ramp pada jembatan dermaga, alhasil berbahaya bagi bemper.

Baca juga: Keuntungan Ganti Filter Udara Mobil secara Teratur

Maka dari itu, biasanya setiap masuk kapal atau keluar kapal selalu ada yang memandu bus dari pihak kapal itu sendiri. Petugas akan memberikan panduan dari pergerakan naik turunnya ombak.

“Jadi tidak bisa bus asal masuk dan keluar seenaknya dari kapal,” kata Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com