Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komponen Mesin Bisa Rusak Akibat Gonta-ganti BBM Beda Merek

Kompas.com - 01/02/2023, 16:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pergantian bulan, biasanya terjadi penyesuaian harga BBM, baik Pertamina, Shell, BP, dan Vivo. Tak jarang ada pemilik kendaraan yang bergonta-ganti merek bensin, tergantung mana yang harganya lebih murah.

Menurut sebagian orang, mencampur bensin beda merek tidak masalah, asalkan nilai oktannya sama. Padahal, anggapan tersebut salah dan bisa berdampak fatal bagi mesin.

Baca juga: Antisipasi Bensin Mengendap di Tangki Motor Koleksi, Kuras 6 Bulan Sekali

Tri Yuswidjajanto, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan, tindakan tersebut lebih berbahaya dibandingkan mencampur bahan bakar dari satu merek yang sama, tapi berbeda nilai oktannya.

Harga BBM di SPBU Vivo dan BP-AKR mengalami penyesuaian pada 1 Januari 2023kompas.com/REZA AGUSTIAN Harga BBM di SPBU Vivo dan BP-AKR mengalami penyesuaian pada 1 Januari 2023

"Lebih bahaya lagi, karena aditif itu antara satu merek dengan merek yang lain belum tentu kompatibel. Jika tidak kompatibel, maka efeknya bisa merugikan," ujar Tri, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Menurut Tri, zat aditif bisa saling menguatkan, jika kompatibel. Tapi, jika tidak kompatibel, justru akan menurunkan kinerjanya. Maka itu, tidak disarankan mencampur bahan bakar dari merek berbeda.

Baca juga: Seberapa Irit Toyota Innova Zenix Bensin Dibanding Reborn Diesel

"Dampaknya pada mesin apa? Kerak semakin banyak. Katup macet, sehinga berpotensi tertabrak piston. Akibatnya, piston bolong atau katup bengkok, mesin mati," kata Tri.

Ilustrasi SPBU BP AKRDok. BP-AKR Ilustrasi SPBU BP AKR

Tri menambahkan, ring piston juga bisa saja menjadi macet. Sehingga, blowby menjadi lebih besar dan umur pakai pelumas jadi lebih pendek.

"Jika ingin ganti bahan bakar, dari merek A ke merek B, maka disarankan sisakan bahan bakar yang awal sampai sedikit. Misalkan, sampai indikator bahan bakar menyala. Kemudian, baru diisi dengan merek yang lain," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau