Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merintis Pabrik Bihun Malah Jadi Karoseri Langganan Pemerintahan

Kompas.com - 18/01/2023, 07:42 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com – Delima Jaya menjadi salah satu nama yang tidak asing lagi di industri otomotif Indonesia. Karoseri yang berbasis di Bogor, Jawa Barat tersebut terkenal dalam membuat segala jenis mobil, bahkan perbaikan dan juga modifikasi.

Namun, banyak yang belum tahu jika karoseri ini berawal dari merintis pabrik bihun milik salah satu keluarga yang menempati di rumah pribadi.

“Awalnya itu tahun sekitar tahun 1970, kakek saya punya usaha di Bogor di daerah Batu Tulis. Usah tersebut bergerak di bidang makanan yaitu pabrik bihun,” kata Managing Director Karoseri Delimajaya Group Winston Wiyanta saat ditemui langsung oleh Kompas.com di pabrik Delima Jaya, Selasa (18/1/2023).

Baca juga: PO Efisiensi Larang Awaknya Modif Bus Sembarangan

Winston menceritakan jika untuk membuat bihun menggunakan mesin pres dan juga mesin menumbuk beras. Pada saat itu mesin pembuat bihun yang digunakan belum secanggih sekarang karena masih berbasis hidrolik dan juga mekanikal.

Mesin tersebut sangatlah penting bagi kelangsungan produksi bihun. Jika rusak atau alami masalah, operasional kegiatan pabrik bihun akan terhambat dalam durasi yang lama.


Maka dari itu, agar cepat diperbaiki , ayah Winston yang punya kemahiran tentang teknik mesin membeli mesin las dan mesin bubut. Mesin-mesin tersebut digunakan oleh ayah Winston untuk membantu sang kakek dalam memperbaiki mesin pembuat bihun.

“Kemudian dibuatlah bengkel workshop di garasi rumah yang tidak terpakai. Ada tukang juga. Karena ada bengkel, jadi zaman dulu itu kalau ada knalpot yang mau di las bisa diperbaiki disitu. Jadi pengerjaan awalnya dulu itu las knalpot atau pager. Pokoknya yang berhubungan dengan mengelas dan membubut,” ucap Winston.

Managing Director Karoseri Delimajaya Group Winston WiyantaJanlika Putri/ Kompas.com Managing Director Karoseri Delimajaya Group Winston Wiyanta

Dari bengkel kecil yang berada di garasi tak terpakai itu kemudian berkembang ke bodi repair. Jadi bila ada bodi mobil yang alami rusak bisa diperbaiki di situ. 

Pada saat itu, Wiston mengatakan, jika banyak angkutan umum seperti Metromini atau Kopaja yang menjadi pelanggan. Kemudian permintaan dari pelanggan lainnya makin meningkat sehingga berkembang menjadi karoseri.

Baca juga: Ridwan Kamil Resmikan Underpass Jalan Dewi Sartika Depok

“Ayah saya mengukuhkan karoseri Delimajaya di tahun 1976. Nama tersebut diambil dari merek bihun milik kakek saya yang bernama Cap Delima. Kalau saya masuk tahun 2007 akhir awal 2008 awal,” kata Wiston.

Saat ini bisnis dari Karoseri Delima Jaya telah berkembang pesat dan produk yang dibuat juga kian beragam. Mulai dari mobil khusus, mobil pelayanan, ambulan, kemudian berkembang lagi ke varian lain seperti mobil kebakaran, mobil derek, motorhome hingga ada VIP interior yang booming saat Covid-19.

Wiston juga menyebutkan jika rata-rata klien dari Karoseri Delima Jaya adalah pemerintahan. Sementara itu, saat ini sudah ada lebih dari 300 karyawan yang bekerja di karoseri tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau