JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran Toyota bZ4X merupakan suatu gebrakan menuju era elektrifikasi nasional. Sebab kendaraan listrik murni tersebut merupakan model terbaru Toyota yang sekaligus jadi mobil penggerak baterai dan motor listrik pertamanya.
Namun karena masih diimpor langsung dari Jepang alias completely built-up (CBU), mobil bergaya crossover itu memiliki harga yang cukup mahal yaitu Rp 1,19 miliar. Berbeda tipis dari Lexus UX300e yang ditujukan ke pasar premium Indonesia dengan Rp Rp 1,4 miliar.
Lantas apakah Toyota Indonesia sengaja mulai menggarap pasar kelas atas melalui produk listrik murni atau biasa dikenal Battery Electric Vehicle (BEV)?
Baca juga: Toyota Coba Jelaskan Inden bZ4X Cukup Lama
Menanggapi hal ini, Vice President PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menyatakan bahwa pemberian harga yang memang cukup tinggi terhadap bZ4X karena memang mobil dibawa langsung dari Jepang.
Namun bukan berarti mobil listrik dari Toyota akan hanya menggarap pasar premium saja. Ke depan, apabila semuanya sudah lebih mudah dan murah kendaraan elektrifikasi pasti akan semakin terjangkau.
"Tidak dong, semua ada step-by-step. Kita sering bilang kan kebutuhan masyarakat di tiap segmennya berbeda. Oleh karena itu strategi tahun ini kita luncurkan bZ4X yang memang harganya di segmen atas," kata dia saat ditemui di Jakarta, Kamis (8/12/2022).
"Tapi tak sampai di sana, kita juga lengkapi dengan Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid yang saya rasa tipe G-nya yang lebih rendah dari Hybrid kita sebelumnya, Corolla Cross Hybrid," tambah Henry.
Selanjutnya, perseroan mengaku akan terus menghadirkan mobil listrik yang makin murah (Rp 250 juta sampai Rp 300 jutaan), sehingga seluruh masyarakat bisa berkontribusi dan ikut merasakan kenikmatan menggunakan kendaraan elektrifikasi dalam kesehariannya.
Hanya saja sebelum menuju ke sana perlu adanya suatu studi yang melihat kebutuhan per-segmen. Supaya seluruh produk perseroan tepat sasaran serta terserap di pasar.
Baca juga: Toyota Optimistis Menatap Industri Otomotif Tahun Depan
"Kita sih selalu melihat dengan hati-hati soal kebutuhan per-segmen pasar. Kita juga bukan hanya bicara tentang teknologi elektrifikasi apa saja tetapi juga terhadap kendaraan yang memang sesuai kebutuhan masyarakat juga," kata Henry.
"Seperti kita taruh hybrid di Innova Zenix, karena kendaraan tersebut cukup terbukti yang dibutuhkan masyarakat kita. Harapannya, semakin banyak pengguna-pengguna yang pakai itu," lanjut dia lagi.
"Jadi kalau ditanya kalau elektrifikasi yang affordable jadi arahnya ke sana. Cuma kita lihat kebutuhan masyarakat seperti apa," ucap Henry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.