JAKARTA, KOMPAS.com - Valentino Rossi diketahui memiliki ketertarikan yang besar pada Formula 1 (F1). Bahkan, dia mengakui sempat dilema, memilih F1 atau MotoGP.
"Itu adalah momen yang sangat baik dalam hidup saya. Stefano Domenicali dari Ferrari menelepon saya dan bertanya, 'Mengapa kita tidak mencoba mobilnya? Kita punya trek di Fiorano, di mana kita bisa mencobanya'," ujar Rossi, dikutip dari wawancaranya di YouTube Graham Bensinger, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Cerita Valentino Rossi Pernah Diancam Honda karena Kontrak
"Saya bilang oke, kita mengaturnya, dan saya ke sana diam-diam, sehari sebelumnya, karena kita harus menjaga ini tetap rahasia. Tapi, pada akhirnya, itu juga tidak menjadi rahasia. Kami pun tidur di kantor Enzo Ferrari, itu momen yang tidak terlupakan," kata Rossi.
Rossi mengatakan, saat itu dirinya sudah sangat dekat untuk menjadi pebalap F1. Pada 2006, dia sempat mengikuti sesi tes resmi, tes yang sesungguhnya dengan pebalap lainnya di Valencia. Hasil tesnya terbilang baik dan Rossi cukup kencang.
Pada sesi tes resmi tersebut, pebalap Ferrari lainnya yang jadi acuan adalah Michael Schumacher. Pada hari pertama, Schumacher melakukan 72 lap dan Rossi 51 lap. Catatan waktu tercepat Rossi adalah 1 detik lebih lambat dari Schumacher.
Baca juga: Para Pebalap Sanjung Ajang Balapan di Trek Pribadi Rossi
Pada hari kedua, Rossi berhasil meningkatkan catatan waktunya. Dia terpaut 0,7 detik dari Schumacher. Hasil yang sangat baik mengingat itu baru hari kedua sesi tes.
"Saya ingat, saat itu ketika saya kembali ke rumah, saya harus memutuskan untuk tetap di MotoGP. Untuk F1, saya punya rencana, tapi tidak langsung dengan Ferrari. Mulai dengan tim yang kecil, menambah pengalaman, dan jika saya cukup kencang, baru naik ke Ferrari," ujarnya.
"Tapi, saya punya banyak pertanyaan. Saya merasa baik dengan mobilnya, saya tidak terlalu buruk. Tapi, saya juga ingin lanjut balapan di MotoGP," kata Rossi.
Rossi menambahkan, itu pilihan yang tidak mudah. Dia pun mendapat banyak tekanan dari sisinya untuk pindah ke F1 dengan Ferrari, karena itu sesuatu yang besar.
"Semua orang ketika saya jelaskan dan meminta bantuan untuk memutuskan berkata saya harus pindah ke F1, termasuk ibu saya. Tapi, sepertinya saya harus memutuskannya sendiri dan di dalam hati saya, sepertinya saya harus tetap di MotoGP," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.