MEDAN, KOMPAS.com - Bus yang beroperasi di Lintas Sumatera sampai saat ini masih jadi korban atlet lempar batu ke kaca depan maupun samping. Makanya, beberapa PO di Sumatera menggunakan tameng besi pada kaca depannya.
Namun, memasang tameng tidak dilakukan oleh PT Antar Lintas Sumatera atau PO ALS. Kebanyakan busnya tidak memakai tameng besi di kaca depan, padahal masih ada juga yang jadi korban atlet lempar batu.
Lalu apa alasan bus ALS tidak memakai tameng besi di kaca depan?
Baca juga: Tol Trans-Sumatera Memicu Lonjakan Penumpang Bus AKAP
Alwi Batondang, Humas PT ALS mengatakan, alasan tidak mau memakai tameng pada kaca depan adalah biar bus tetap terlihat bagus.
"Kita malu, enggak mau (pakai tameng), karena dibilang orang (seperti) mobil perang," ucapnya kepada Kompas.com di Medan belum lama ini.
Selain itu, dipasangnya tameng besi di kaca depan kurang nyaman baik bagi penumpang atau pengemudi. Pandangan penumpang jadi terhalang dan tidak bisa leluasa melihat ke depan.
Baca juga: Rute Baru PO Gunung Harta, Denpasar-Jakarta Cuma Rp 500.000-an
"Agak terganggu juga pandangan sopir itu, jarak pandang (terganggu)," kata Alwi.
Katanya, pengemudi jadi bisa cepat lelah karena pandangan ke depan yang kurang jelas. Walau tidak memakai tameng, memang ada konsekuensi yang harus dihadapi, yaitu mengganti kaca yang terkena lemparan batu.
"Enggak repot (ganti kaca), tapi biayanya lumayan," kata Alwi.
Ketika kami datang ke Pool ALS yang ada di Jalan Sisingamaraja Medan, memang ada bus yang kaca depannya retak karena lemparan batu. Bahayanya adalah jika retakan tadi berada di bagian pengemudi, pandangan tentu jadi terhalang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.