JAKARTA, KOMPAS.com Bukan rahasia umum lagi bahwa pabrikan Jepang Honda sedang berada dalam masa kelam di ajang MotoGP 2022.
Terutama setelah Marc Marqeuz mengalami cedera parah pada musim 2022 hingga membuat dirinya harus menjalani operasi lengan sebanyak empat kali. Sebab, tak dapat dipungkiri bahwa Honda selama ini sangat bergantung pada Marquez.
Bahkan prestasi Honda kini tertinggal jauh dari beberapa pabrikan Eropa di MotoGP, seperti Ducati, Aprilia hingga KTM.
Baca juga: Cerita Masa Kelam Marc Marquez di MotoGP lewat Film Dokumenter
Tak hanya itu, pada tes pramusim 2023 di Valencia beberapa waktu lalu, Marquez juga sempat protes lantaran performa motor balapnya yakni RC213V tidak ada peningkatan.
Kondisi ini tak luput dari perhatian Insinyur Aprilia Italia Giulio Bernardell, ia mengatakan, ada faktor lain yang menyebabkan pabrikan Jepang itu terpuruk, selain masalah pada sepeda motornya atau terlalu mengandalkan Marc Marquez.
“Menurut saya, ini bukan masalah bawaan dari motor baru atau masalah performa Marquez. Itu masih menjadi pembalap referensi mutlak dan, di atas segalanya, dia melanjutkan dengan banyak keinginan untuk menang di MotoGP,” ucapnya dikutip dari Motosan, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Luhut Sebut Insentif Pembelian Motor Listrik Rp 6,5 Juta Per Unit
Menurut Bernardell, Honda memiliki dua masalah yang harus diperbaiki agar dapat tampil lebih baik. Pertama terkait dengan cara pengembangan proyek MotoGP yang harus di modernisasi. Kedua, terkait dengan manajemen.
“Pertama terkait dengan cara pengembangan proyek MotoGP yang seperti Yamaha perlu dimodernisasi. Diperlukan pendekatan yang lebih dinamis, yang memungkinkan motor untuk terus dikembangkan secara detail,” kata dia.
“Masalah kedua terkait dengan manajemen Honda HRC , yang dalam beberapa tahun terakhir terlalu absen mengingat kekuatan besar sponsor Repsol dan seluruh lingkungan Spanyol,” lanjutnya.
Menurut Bernardell, tim Jepang sekali lagi harus hadi dalam pengelolaan langsung atas investasinya , yang tidak bisa lagi dikaitkan semata-mata dengan nasib Marquez , tetapi harus memiliki visi jangka panjang.
“Seperti yang sudah saya katakan, Honda masih tahu cara kerjanya, hanya perlu menyatukan semua potongan puzzle,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.