JAKARTA, KOMPAS.com - Valentino Rossi pernah berjaya bersama Honda selama musim 2000 hingga 2003 dan meraih tiga kali gelar juara dunia. Meski demikian, Rossi tetap berani menolak kontrak dari Honda.
Rossi naik ke kelas utama bersama Honda. Pada musim 2000 hingga 2001, masih era 2-tak dengan NSR500. Musim 2002 hingga 2003, sudah masuk era MotoGP dengan motor 4-tak, yakni RC211V.
Baca juga: Para Pebalap Sanjung Ajang Balapan di Trek Pribadi Rossi
Namun, Rossi tetap memutuskan untuk pindah dari Honda demi Yamaha. Padahal, saat itu kondisi Yamaha bisa dibilang sedang dalam situasi yang sulit dan jauh dari kompetitif.
Rossi mengatakan, Honda memaksanya untuk menandatangani kontrak. Bahkan, mengancam Rossi jika tidak menandatanganinya, maka dia tidak akan balapan.
"Perwakilan dari Honda datang ke kantor saya. Saya ingat dia memegang kontrak dan berkata, 'Sekarang hentikan leluconnya. Anda harus menandatangani ini, jika tidak, Anda tidak akan balapan'," ujar Rossi, dikutip dari wawancaranya di YouTube Graham Bensinger, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Valentino Rossi Kembali Gelar Ajang Balap Sendiri di Rumahnya
"Saya tertawa dan mengambil kontraknya, lalu saya berikan lagi padanya. Saya katakan, saya tidak akan menandatanganinya," kata Rossi.
Rossi menambahkan, saat berada di Honda, dia menerima banyak tekanan. Sebab, banyak yang mengatakan bahwa kesuksesan yang diraihnya berkat motor Honda adalah yang terbaik.
"Saya marah, karena saya tahu itu tidak benar. Saya juga bisa kencang dengan motor yang lain," ujarnya.
Ucapan Rossi terbukti benar, karena dia berhasil menang pada balapan pertamanya bersama Yamaha di MotoGP Afrika Selatan pada 2004. Rossi mengaku bahwa momen tersebut adalah salah satu momen yang tak terlupakan selama karirnya di dunia balap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.