Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benar atau Tidak, Shockbreaker Mobil Sebelah Kiri Lebih Cepat Rusak?

Kompas.com - 19/11/2022, 15:22 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Shockbreaker mobil jadi komponen utama untuk menentukan kenyamanan dan keselamatan berkendara. 

Bantingan yang keras membuat penumpang mobil jadi tidak nyaman. Hal itu pun berlaku jika suspensi sudah rusak dan ayunan berubah limbung dan membahayakan keselamatan. 

Maka dari itu, kinerja shockbreaker harus diperhatikan agar tak mengganggu sistem kerja komponen suspensi pada keempat roda. 

Dari keempatnya, konon sebelah kiri usia pakainya lebih singkat dibanding bagian lainnya. Lantas apakah benar demikian? 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Shockbreaker Mobil Sering Rusak Saat Musim Hujan?

Menurut Kempes Pemilik Bengkel Anugrah Abadi Karangawen, beban kerja komponen kaki-kaki mobil saat melaju kecepatan sedang hingga tinggi jadi tidak seimbang. 

Hal tersebut bahkan diperparah kondisi permukaan jalan. Struktur jalan di Indonesia rata-rata menjorok ke sisi kiri. 

"Sering kasus-kasus pemilik kendaraan mempertanyakan kerusakan komponen kaki-kaki mobil di bagian kiri kenapa bisa lebih cepat. Jika dijelaskan, logikanya titik tumpu bobot kendaraan seluruhnya berada di sisi kiri. Belum lagi mempertimbangkan kondisi jalanan, saat hujan air dibuang ke kiri, jadi titik tersebut rawan memicu jalan rusak," kata Kempes kepada Kompas.com, Sabtu (19/11/2022). 

Baca juga: Skutik Gambot Peugeot XP400 Meluncur, Tantang Honda ADV350

Saat benar-benar dicermati, Kempes menjelaskan, bagian ban sisi luar sebelah kiri terlihat lebih cepat habis. Keausan tersebut karena mobil sering meredam hentakan keras berkali-kali, akibat kondisi jalan yang tidak rata.

"Yang sering terjadi, shockbreaker yang sering mengalami kerusakan adalah di bagian kiri. Karena mobil berjalan di lajur kiri, menyebabkan shockbreaker yang rusak sering terjadi di bagian kiri," kata dia. 

Lebih jelasnya, jika mau benar-benar memperhatikan, kuncinya adalah melihat jarak roda dan sepatbor. 

"Biasanya, jarak setiap roda dengan spakbor tidak sama atau berbeda-beda. Hal ini menandakan, kondisi shockbreaker mengalami kerusakan. Jika terlihat miring ke salah satu sisi, bisa diperiksa detail, karena titik itu komponen suspensi bisa jadi sudah lemah," ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto menjelaskan, agar benar-benar memastikan dari titik mana kerusakan berasal, caranya dengan mencermati setelan spooring

Baca juga: Salah Kaprah Menerapkan Teknik Setengah Kopling pada Mobil Manual

Hal itu bisa dilakukan pemeriksaaan secara mandiri, saat melaju kecepatan sedang bisa melepaskan stir sambil memperhatikan apakah laju mobil tetap stabil. 

"Sambil jalan kecepatan sedang, dibawah 60 kilometer per jam (kpj), jika ketahuan laju mobil lari ke satu sisi artinya setelan spooring berubah. Toe in dan toe out yang bergeser menandakan tumpuan beban kerja tidak seimbang. Hal itu juga menandakan adanya kerusakan kaki-kaki di salah satu sisi," kata Bambang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau