Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Mengemudi Mobil Manual yang Baik dan Benar?

Kompas.com - 18/11/2022, 13:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Meski pamornya tak sebaik mobil transmisi matik, namun mobil transmisi manual tetap mendapatkan porsinya sendiri.

Beberapa pabrikan juga masih memproduksi mobil manual yang biasanya ditempatkan untuk varian bawah.

Namun demikian, bagi sebagian orang saat ini banyak menganggap operasional mobil transmisi manual lebih rumit karena harus menyesuaikan komposisi gas, rem, dan kopling. 

Hal tersebut tentu menyulitkan pengemudi pemula karena penguasaan teknik membutuhkan jam terbang yang cukup.

Baca juga: Apakah Benar Mobil Manual Lebih Irit dari Matik?

 

Lantas bagaimana biar aman dan cepat menguasai teknik mengemudi mobil manual?

Ilustrasi kursus mengemudi.Kompas.com/Fathan Radityasani Ilustrasi kursus mengemudi.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, kemampuan pertama yang jadi dasar mengemudi mobil manual diawali dari pemahaman karakteristik ketiga komponen. 

"Bisa dari cara injak gas yang stabil seperti apa, kemudian dilanjutkan menyeimbangkan gas, dan kopling agar mendapatkan torsi mesin minimum, biasanya untuk akselerasi awal jalan. Teknik dasar berhenti di jalan menanjak juga wajib dikuasai," kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (18/11/2022). 

Baca juga: Demi Keselamatan, Kenali Pembatas Lajur Pengaman Kendaraan di Tol

Khusus tanjakan, penggunaan teknik stop and go yang benar harus dikuasai dahulu sebelumnya, hal itu jadi fokus materi belajar beberapa sekolah mengemudi. 

Hyundai Stargazer Menjajal Tanjakan di Lintasan Hyundai.KOMPAS.com/Adityo Wisnu Hyundai Stargazer Menjajal Tanjakan di Lintasan Hyundai.

Kemampuan dan jam terbang di tanjakan biasanya dijadikan parameter keberhasilan pengemudi pemula sebelum turun ke jalan raya.

Pekembangan kemampuan penguasaan teknik dituntut untuk terus diasah agar benar-benar matang. 

"Ada teknik-teknik dasar mengemudi yang harus dikuasai seperti tata cara melepas handrem, teknik setengah kopling, dan perhitungan jarak aman antar kendaraan di jalan menanjak," ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Semarang Teguh Dwi Harianto mengatakan, kesalahan umum pengemudi mobil manual berpeluang besar mempengaruhi performa dan usia pakai komponen-komponen kendaraan. 

Komponen mekanis transmisi manual terutama kampas kopling gampang sekali aus karena gesekan antar komponen yang berlebihan. 

Baca juga: Deretan Bus AKAP dengan Rute Jakarta-Jepara, Ada Suites Class

Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.Youtube/Maxresdefault Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.

"Mobil yang digunakan belajar mengemudi, komponen-komponen utama di rumah kopling jadi cepat overheat. Menggantung kopling manual berlebihan saat berhenti di jalan tanjakan gesekan pelat kopling dan clutch disc menyebabkan keausan. Jangka pendek belum terasa efeknya, tapi untuk jangka panjang ada risiko mobil kehilangan performa terbaiknya," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau