SEMARANG,KOMPAS.com - Ban pada sepeda motor adalah komponen utama keselamatan berkendara. Terlebih lagi saat musim hujan di mana jalanan tentu lebih licin dan berbahaya.
Nomor satu yang harus diperhatikan pemotor adalah soal kondisi fisik ban. Jika permukaan sudah menipis, gampang sekali tergelincir dan berpotensi memicu kecelakan fatal.
Karena itu, pemilik motor wajib rutin memastikan kkondisi ban masih layak atau sudah masuk jadwal pergantian.
Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho mengatakan, alur kembangan ban berguna jadi jalur air agar mendapatkan traksi maksimal di permukaan jalan.
"Syarat wajib, cek kondisi alur permukaan ban. Jika sudah mendekati thread wear indicator (TWI), tandanya sudah berbahaya dan berisiko tinggi. Grip permukaan ban ke aspal sudah buruk," ucap Aan kepada Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).
Baca juga: Praktis tapi Bikin Celaka, Ingat Bahayanya Gunakan Jas Hujan Ponco
Jika ternyata kondisi tapak ban sudah botak, maka langsung saja ganti, tak perlu menunda dan menunggu lebih lama.
"Ban botak tidak berfungsi secara maksimal. Jika air tak bisa meluncur di permukaan tapak ban, bisa menyebabkan ban menjadi selip ketika melewati genangan,” katanya
Batas aman ban yang masih layak dan aman untuk jalanan basah yakni ketebalan alur ban minimal 1,6 mm. Di bawah standar tersebut, sangat berbahaya digunakan harian.
Baca juga: Mobil Kebanjiran Belum Tentu Ditanggung Asuransi
"Yang pasti kemampuan pengereman dan kemampuannya membuang air jauh berkurang,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.