Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Honda Gabung Konsorsium Baterai Motor Listrik

Kompas.com - 21/09/2022, 10:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada 2021, empat pabrikan sepeda motor, yaitu Honda, Yamaha, KTM, dan Piaggio, menandatangani kerja sama untuk mendirikan konsorsium baterai motor listrik.

Kerja sama ini akan fokus pada jenis baterai motor listrik yang dapat ditukar alias swappable, yaitu baterai yang bersifat universal dan bisa dipakai lintas merek.

Konsorsium juga akan bekerja sama dengan pemangku kepentingan serta badan standardisasi baik di tingkat regional, maupun internasional.

Baca juga: Dijual Rp 17 Jutaan, Motor Listrik Honda U-GO Mau Masuk Indonesia?

Ilustrasi motor listrik Honda Benly e:Dok. Honda Motor Ilustrasi motor listrik Honda Benly e:

Berselang setahun, anggota konsorsium bertambah jadi 21 merek. Proyek kolaborasi ini telah berkembang pesat dari sebelumnya dan tetap terbuka untuk anggota tambahan.

Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya, mengatakan, saat ini konsorsium tengah menentukan di mana saja dan berapa banyak stasiun baterai yang harus dibangun.

“Sehingga tentunya kembali jika berbicara motor listrik, berarti juga ekosistem baterai stasiun seberapa besar dan banyak, itu juga penting,” ujar Thomas di Karawang, Jawa Barat (19/9/2022).

Baca juga: Tekan Biaya, Kemenhub Siapkan Subsidi Konversi Motor BBM ke Listrik

Seperti diketahui, SBMC (Swappable Batteries Motorcycle Consortium) didirikan dengan misi untuk mempercepat penyebaran sistem baterai yang dapat ditukar.

Strateginya dengan mengembangkan dan mempromosikan spesifikasi teknis umum baru menuju standarisasi global dan terbuka.

Tujuannya adalah untuk memastikan interoperabilitas penuh dari pertukaran baterai untuk memfasilitasi dan meningkatkan mobilitas yang berkelanjutan.

Baca juga: Toyota Innova Hybrid Sudah Bisa Dipesan, Harga Mulai Rp 450 Jutaan

Seorang pengemudi ojek daring menukar baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Jumat (4/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Seorang pengemudi ojek daring menukar baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Jumat (4/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.

“Kita kembali melihat konsumen itu seperti apa, teman-teman konsorsium juga tentunya mempelajari hal yang sama dan tujuannya juga sama lah ya,” ucap Thomas.

“Bagaimana EV ini bermanfaat untuk konsumen, tetap nyaman dan aman. Intinya tujuannya sama untuk mempelajari hal itu,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau