Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karoseri Laksana Diskusi dengan Kemenhub untuk Tingkatkan Keamanan Bus

Kompas.com - 14/09/2022, 06:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Karoseri Laksana pada saat memperkenalkan produk baru yakni Legacy SR3, turut juga menyematkan teknologi yang meningkatkan keselamatan pada bus.

Perangkat tersebut adalah Front Under-run Protection System (FUPS), yang dipasang di bawah kaca depan bus. Fungsinya adalah ketika terjadi kecelakaan adu kambing, mobil yang jadi lawan tidak mengalami kerusakan yang parah.

Dengan adanya FUPS, segala sistem keamanan dari mobil seperti crumple zone dan airbag bisa mengurangi cedera penumpang. Sedangkan kalau tanpa FUPS, mobil yang ditabrak bisa tersangkut dan fatal akibatnya.

Baca juga: Mengenal Peranti FUPS yang Ada di Bus Baru Karoseri Laksana

Legacy SR3 UltimateKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Legacy SR3 Ultimate

Technical Director Karoseri Laksana Stefan Arman mengatakan, pihaknya sudah berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan terkait peranti tersebut.

"Kita juga sudah ada diskusi dengan pihak Kementrian Perhubungan perihal FUPS. Tentunya dengan tujuan agar hal ini bisa standar untuk peningkatan kualitas kendaraan transportasi massal di Indonesia," ucap Stefan kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2022).

Mengenai tanggapan Kemenhub, Stefan mengatakan kalau ide tersebut disambut dengan baik. Namun, tentu saja untuk menjadikan peranti keselamatan tadi jadi standar, butuh waktu lebih lama.

Baca juga: Daftar Mobil Baru di Bawah Rp 200 Juta, Apa Saja Pilihannya?


"Saya kira akan butuh waktu sebelum hal seperti ini dapat dijadikan standar di Indonesia. Saat ini kami juga dalam proses sosialisasi ke customer akan pentingnya FUPS agar mereka dapat melihat nilai dari fitur ini," kata Stefan.

Stefan menjelaskan, FUPS pada bus buatan Laksana masih terbatas penggunaannya. Baru ada tiga sasis bus yang bisa memakainya, yakni Scania K360, Hino RM, dan Mercedes Benz OH 1626.

"Sedangkan (sasis) yang lain memang sedang proses perancangan," ucap Stefan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com