Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Buruk Pasang Anting Shockbreaker Motor

Kompas.com - 11/09/2022, 15:01 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Salah satu modifikasi motor yang sering dilakukan yakni menambah anting shockbreaker pada bagian belakang. 

Modifikasi ini bertujuan membuat tunggangan lebih nungging, atau menambah jarak main ayunan per dan suspensi belakang. 

Namun, bukan tanpa risiko, pasang anting shockbreaker belakang, tentu saja harus memperhatikan dampak negatif yang bisa dijadikan warning sebelum risiko fatal terjadi. 

Menurut Nurhadi Muslim Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang, anting shockbreaker belakang sangat cocok digunakan membuat tampilan motor lebih tinggi.

Dengan ketinggian 3-5 cm, hasilnya jarak main per dan spatbor roda ada celah, solusi tepat dan mudah agar buritan motor bisa nungging. 

"Aksesori tambahan ini biasanya jadi alternatif modifikasi ringan motor. Tapi ingat, ada dampak buruk dan harus diperhatikan, yang langsung dirasakan suspensi jadi keras," ucap Nurhadi kepada Kompas.com, belum lama ini. 

Baca juga: Ban Motor Botak Mesti Ganti, Bukan Diukir Ulang

Bantingan suspensi yang berubah jadi keras disebabkan travel shockbreaker terbatas, tidak ada ruang mengayun ke atas atau bawah. 

Hal ini bisa berdampak buruk dalam jangka waktu tertentu. Shockbreaker bisa mati, karena dipaksa bekerja diluar batas wajar. 

BMW G310GS. Jarak kejut suspensi belakang dibuat lebih panjang.Febri Ardani BMW G310GS. Jarak kejut suspensi belakang dibuat lebih panjang.

"Kan ada jarak aman travel shockbreaker, nah itu jadi tidak sesuai karena ada tambahan anting. Bantingan keras, ayunan terbatas, ujung-ujungnya suspensi bermasalah," kata dia. 

Travel suspensi belakang, padahal menentukan ayunan per lembut atau keras. Jika jarak main per panjang, maka bantingan terasa lembut. Sebaliknya, suspensi belakang yang di tinggikan, bantingan otomatis jadi keras. 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Ganti Ban dan Pelek Besar Bikin Bensin Motor Boros?

"Walau cuma 2-5 cm, suspensi tidak bisa mengayun seperti standar. Apalagi kalau muatan berat, shockbreaker cuma jadi tumpuan," tutur Nurhadi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau