Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Bus AKAP dan AKDP di Semarang Mulai Naik

Kompas.com - 10/09/2022, 13:02 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berimbas langsung pada tarif bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) dan Antarkota Dalam Provinsi (AKDP).

Hal ini disebabkan biaya operasional yang turut membengkak. Kenaikan harga tiket bervariasi, berkisar 10-30 persen. 

Salah satunya, PO Coyo, perusahaan Oto Bus AKAP rute Semarang-Cirebon. Harga BBM yang melambung, praktis kemudian dilakukan penyesuaian, supaya operasional tetap berjalan normal. 

"Harga tiket ekonomi naik sebesar 10 persen. Baik rute antar provinsi atau dalam provinsi," ucap Untung Winoto, Manajer Operasional PO Coyo kepada Kompas.com, Sabtu (10/9/2022). 

Baca juga: PO Sugeng Rahayu Tambah Enam Bus Baru Buatan Karoseri Adiputro

Selain harga BBM, kata Untung, penyesuaian tarif bus AKAP dan AKDP, pertimbangannya, biaya perawatan naik.

Kondisi ini disebabkan kenaikan harga dari suku cadang yang sudah terjadi selama tiga bulan terakhir. 

Bertahap, sejak bulan Juni 2022, harga sparepart seperti ban dan oli, telah tercatat tiga kali mengalami perubahan harga. 

Armada Po Bus Coyo rute Semarang - CirebonDicky Aditya Wijaya Armada Po Bus Coyo rute Semarang - Cirebon

"Sebelum harga Biosolar naik, operasional perusahaan bus sudah bergejolak karena suku cadang mahal. Tapi, tidak gegabah menaikkan harga tiket," kata dia. 

Pada rute Semarang-Cirebon, sebelumnya harga tiket Rp 90.000. Pasca penyesuaian, kini naik menjadi, Rp 100.000, atau terkerek Rp 10.000. 

Sementara, rute dalam provinsi Semarang-Tegal, naik jadi Rp 80.000 dari sebelumnya hanya Rp 75.000. 

Baca juga: Resmi, Tarif Bus AKAP Kelas Ekonomi Naik 30 Persen

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Terminal Mangkang Semarang Reno Adi Pribadi mengatakan, dampak kenaikan harga BBM membuat tarif bus AKAP dan AKDP ada penyesuaian harga. 

Sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, Selasa (10/5/2022) tercatat lebih dari seribu penumpang tiba di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, Selasa (10/5/2022) tercatat lebih dari seribu penumpang tiba di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

"Untuk kelas ekonomi dan AKDP, kenaikan harga tiket berkisar Rp 5.000 -  Rp 10.000. Sedangkan eksekutif, kenaikan berkisar Rp 40.000 - Rp 50.000" kata Reno. 

Meski demikian, sejumlah armada PO Bus belum menaikkan harga tiket dan masih menggunakan banderol lama. 

"Itu kebijakan Po Bus masing-masing. Karena kenaikan berdasarkan jarak operasional," ujarnya. 

Seperti diketahui, sebelumnya Direktur Jenderal Perhubungan Darat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno resmi mengumumkan kenaikan tarif bus AKAP Ekonomi.

Baca juga: Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Minta Pembelian Solar Bebas Kuota

Hendro mengatakan, untuk tarif angkutan AKAP kelas Ekonomi sejak 2016 sampai 2022 belum pernah mengalami kenaikan tarif. Karena itu, dengan adanya kenaikan harga BBM subsidi, tarif bus perlu disesuaikan.

Pergerakan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) paska Lebaran belum terjadi secara signifikan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (5/5/2022).Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Pergerakan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) paska Lebaran belum terjadi secara signifikan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (5/5/2022).

"Untuk kenaikan tarif angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) kelas ekonomi, itu perlu penyesuaian berkaitan dengan kenaikan harga bbm, biaya awak bus, iuran kesehatan dan ketenaga kerjaan, penyesuaian harga kendaraan dan sparepart," ucapnya dalam Press Conference Penyesuaian Tarif Ojek Online dan Bus AKAP kelas Ekonomi, Rabu (7/9/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com