JAKARTA, KOMPAS.com - Power window merupakan fitur pada mobil yang dapat menggerakkan kaca jendela dengan mengandalkan tenaga motor listrik. Sehingga, ketika hendak menaikkan dan menurunkan kaca jendela tidak perlu lagi memutar tuas kaca.
Hampir setiap mobil sudah menggunakan power window, pasalnya fitur ini cukup sederhana. Komponennya sendiri hanya motor power window, mekanisme power window dan kelistrikan.
Nah, ketika power window macet sebenarnya bisa diperiksa sendiri apa penyebabnya. Hanya saja, terkadang pengendara terkendala pada alatnya.
Baca juga: Cara Sederhana Merawat Power Window agar Awet Terus
Pemilik Sriyatin Car Spesialis Nissan & Datsun Agus Setiawan, mengatakan penyebabnya mudah diperiksa karena hanya melibatkan beberapa komponen saja.
“Yang sering terjadi main switch (sakelar utama) bermasalah, bisa kotor atau terbakar, jika dibersihkan bisa maka tidak perlu diganti, tapi kadang dibersihkan juga tidak bisa karena ada plat yang terbakar,” ucap Agus kepada Kompas.com, Minggu (14/8/2022).
Dia mengatakan yang terpenting perlu diperiksa secara objektif, tidak bisa berdasarkan kebiasaan saja, karena setiap kendaraan berpeluang mengalami kendala berbeda-beda.
Baca juga: Cara Mengatasi Power Window Mobil Macet
“Power window kan ada 4 sisi, coba diperiksa apakah semuanya bisa bekerja normal lewat sakelar utama, lalu dicoba lewat sakelar masing-masing pintu apakah bekerja juga, setelah itu baru bisa melakukan pemeriksaan lebih fokus, menentukan apanya yang bermasalah,” ucap Agus.
Dia mengatakan dari pemeriksaan akan diketahui bagian mana yang bermasalah. Bisa jadi dari saklar, kelistrikan, mekanismenya atau motornya yang sudah saatnya diganti.
“Gejala power window macet kan juga bermacam-macam, ada yang tidak nyala sama sekali, gerakannya seret, atau cuma ada bunyi saja tapi kaca tidak mau bergerak dan lain-lain, dari gejala tersebut montir bisa menggunakan logikanya untuk menganalisa,” ucap Agus.
Baca juga: Segini Biaya Perbaikan Power Window yang Rusak
Dia mengatakan dari gejala tersebut juga akan menentukan perlakuan apa yang akan dikerjakan. Hal itu menjadi tuntutan karena saat ini perlu kerja cepat dan efektif guna memangkas biaya dan waktu.
“Ujung-ujungnya ya demi customer satisfaction (kepuasan pelanggan),” ucap Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.