Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Akan Mewajibkan Mobil Listrik Punya Suara Buatan

Kompas.com - 27/07/2022, 09:22 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu perbedaan paling signifikan antara motor listrik dengan motor bermesin konvensional adalah suara yang dihasilkan.

Selain tidak menghasilkan polusi udara, mobil listrik juga tidak menimbulkan polusi suara. Namun, di sisi lain, kondisi tersebut juga berdampak negatif.

Mobil listrik yang lebih senyap dibandingkan kendaraan konvensional bisa memperbesar risiko terjadinya kecelakaan.

Baca juga: Fenomena Serbuan Motor Listrik China ke Indonesia

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

Sebab tidak adanya suara membuat pengguna jalan lain bisa tidak menyadari keberadaan kendaraan tersebut.

Heri Prabowo, Kasubdit Manajemen Keselamatan Kementerian Perhubungan, mengatakan, pihaknya akan mewajibkan mobil listrik untuk memiliki suara buatan.

“Jadi UNR 138 (aturan untuk pengujian suara mobil listrik pada Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor) itu nanti akan mewajibkan kendaraan untuk membuat suara buatan,” ujar Heri, dalam seminar PEVS di JIExpo, Kemayoran, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Waspada Macet, Ada 11 Titik Perbaikan Jalan di Tol Jagorawi

Menurutnya, suara buatan pada mobil listrik diperlukan untuk memastikan masyarakat pengguna jalan lainnya untuk peduli dengan kendaraan listrik yang lalu-lalang.

Kendaraan listrik kan enggak ada suaranya, tiba-tiba lewat. Sehingga dari sisi masyarakatnya juga harus aware terhadap masalah ini,” ucap Heri.

“Ini memang masih terbatas untuk mobil. Supaya meminimalisir atau mencegah terjadinya tabrakan yang tidak disadari oleh masyarakat,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau