JAKARTA, KOMPAS.com - Shock Absorber, shockbreaker, atau peredam kejut merupakan komponen yang menopang kendaraan dengan bantuan pegas dan komponen penunjang lainnya seperti roda dan knuckle. Namun, secara umum peredam kejut lah yang menjadi penopang utama bodi mobil.
Bisa dikatakan peredam kejut menjadi penyangga utama beban kendaraan, sehingga ketika komponen ini bermasalah akan dengan mudah terdeteksi.
Misal, dari ayunan kendaraan yang tidak stabil, guncangan berlebihan, bahkan bisa menyebabkan bunyi kasar saat melewati lubang atau polisi tidur (poldur) dengan kecepatan tertentu.
Pemilik Markas Oto Spesialis Nissan & Datsun, Anom Budi Prasetiyo mengatakan, peredam kejut yang sudah rusak bisa diketahui ketika kendaraan berjalan, peredam kejut yang jelek akan mengayun-ayun cukup lama begitu kendaraan melewati poldur atau lubang.
Baca juga: Pasang Peredam Kabin buat LCGC, Kurangi Suara Berisik
“Terasa ketika mobil melewati lubang atau poldur, ayunannya tidak cepat reda, mentul-mentul atau limbung untuk bagian belakang. Untuk lebih pastinya bisa dicek di komponennya, apakah ada kebocoran atau tidak,” ucap Anom kepada Kompas.com, Jumat (8/7/2022)
Dia mengatakan jika sudah muncul tanda-tanda seperti itu pada kendaraan perlu segera dilakukan penggantian peredam kejut. Jika tidak segera diganti, bisa membuat kerja komponen lain menjadi lebih berat terutama ban.
Ban menjadi cepat aus karena beban kendaraan menjadi tidak stabil. Terutama ketika mobil melaju pada kecepatan tinggi, ban menjadi agak sedikit terangkat ketika kendaraan mengalami limbung. Hal itu menyebabkan ban tidak menapak sempurna, itu bisa berpengaruh pada kecepatan dan keawetan ban.
Baca juga: Hati-hati, Ini Tanda Suspensi Mobil Minta Diganti
Selain limbung, Anom juga mengatakan akan muncul bunyi kasar ketika kendaraan melewati lubang atau poldur pada kecepatan agak tinggi. Hal ini terjadi lantaran komponen tersebut tidak mampu memperlambat ayunan kendaraan, sehingga terjadi hentakan yang cukup keras efek dari rambatan gaya yang saling bertabrakan di pegas.
Jadi, ketika ayunan mobil sudah berlebih, terasa limbung, dan muncul bunyi entakkan kasar ketika kendaraan melewati jalan tidak rata, itu indikasi bahwa peredam kejut perlu diganti segera.
Hal tersebut bisa dikonfirmasi dengan melihat kondisi fisiknya apakah ada kebocoran atau tidak. Bisa juga dengan melakukan pembongkaran karena bisa juga peredam kejut tidak mengalami bocor meski kondisinya sudah lemah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.