Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganti Air Radiator, Bagus Berdasarkan Servis atau Kualitas?

Kompas.com - 06/07/2022, 19:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan perlu dirawat dengan baik agar performa selalu prima dan setiap komponennya terjaga, atau lebih awet.

Mulai dari sektor mesin, kaki-kaki hingga interior, semuanya memerlukan perawatan agar kondisi kendaraan tetap baik dan nyaman saat digunakan. Termasuk melakukan penggantian coolant, air pendingin mesin, atau lebih akrab disebut air radiator.

Air ini berperan penting dalam menjaga suhu mesin agar tidak terlalu tinggi. Seperti yang diketahui, suhu air pendingin ini bisa sampai 120 derajat celcius ketika tidak didinginkan secara maksimal.

Baca juga: Lebih Baik Mengisi Radiator dengan Coolant atau Air Biasa?

Ilustrasi ganti air radiator motor HondaDok. DAM Ilustrasi ganti air radiator motor Honda

Maka dari itu, syarat air pendingin adalah yang tidak mudah mendidih. Nah, coolant ini lah formula yang pas untuk dijadikan zat pendingin mesin. Karena coolant tidak akan mendidih di suhu 100 derajat celcius seperti air murni.

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, mengatakan penggantian coolant sebaiknya berdasarkan kandungan anti beku dan anti karat di dalam coolant itu sendiri, kandungan tersebut bisa dicek dengan alat khusus di bengkel yang menyediakan.

“Seharusnya dicek kandungan zat anti beku dan anti karatnya, dan yang lainnya, kalau di lapangan kan tidak, hanya berdasarkan warna, kalau warna coolant sudah pudar biasanya diganti,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Kalau Darurat, “Coolant” Radiator Bisa Dicampur Air

Ilustrasi mengisi radiator mobil.Dok. mobilku.org Ilustrasi mengisi radiator mobil.

Dia mengatakan jika hanya mengandalkan dari warna coolant yang memudar itu bisa mengecoh, bisa saja warnanya masih terlihat cerah tapi kandungannya sudah menurun. Tentu itu membuat kemampuan coolant dalam melindungi mesin berkurang.

“Sebenarnya tidak perlu menunggu setiap waktu periodikalnya, setiap coolant sudah jelek perlu diganti,” ucap Ibrohim.

Memang benar, ragam coolant di pasaran sangat banyak. Ada yang dijual dengan harga Rp 15.000 per liternya bahkan ada yang sampai Rp 125.000 per liternya. Tentu saja harga tersebut dipengaruhi oleh kepekatan coolant itu sendiri.

Nah, atas dasar ragam coolant itu lah, Ibrohim menyarankan untuk melakukan penggantian begitu kualitas coolant menurun, tidak perlu menunggu sampai saran penggantian periodik atau kelipatan 80.000 Km.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau