Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Tambahan Aditif pada Solar Murah

Kompas.com - 05/07/2022, 13:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Soal penggunaan aditif untuk menambah performa pada mesin diesel yang menggunakan Solar murah, sampai saat ini masih mendatangkan pro dan kontra.

Apalagi saat banderol Solar non-subsidi kini melambung tinggi, yang ditambah adanya pembatasan pembelian Solar murah.

Tak hanya terkait kebersihan sirkulasi jalur bahan bakar, efek tambahan aditif diklaim bisa berdampak bagi optimalisasi pembakaran mesin. 

Lantas benarkah demikian?

Baca juga: Update SUV Murah Juli 2022, Harga Raize dan Rush Naik

Menjawab hal tersebut, Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, penambahan aditif pada Solar murah atau subsidi, dirasa perlu tetapi bisa juga disempurnakan dengan pergantian filter bahan bakar yang lebih sering. 

"Komentar para user tarikan dan performa lebih nyaman. Untuk performa optimal, karena tingginya kadar sulfur Biosolar direkomendasikan pergantian filter bahan bakar lebih cepat dari jadwal," ujarnya kepada Kompas.com, belum lama ini. 

Bambang melanjutkan, keluhan umum konsumen pengguna Innova dan Fortuner diesel biasanya selain tarikan ngempos, juga indikator filter BBM yang menyala sebelum jadwal servis berkala 6 bulan. 

"Konsumsi Biosolar terus menerus efeknya ke filter Solar cepat kotor, keluhan umum para owner indikator nyala, bila sedikit parah ditemukan kandungan uap air di dalam Filter," tambahnya. 

Baca juga: Syarat Daftar Beli Pertalite dan Solar di MyPertamina

Jika di komparasikan dengan penggunaan BBM jenis Pertadex dengan nilai cetane number (CN) 53, Bambang menyebut, kualitas pembakaran Biosolar yang ditambah aditif standarnya tetap di bawahnya. 

Petugas melayani pengisian BBM di SPBU 24.351.126 Jalan Pangeran Antasari, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (19/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengerahkan 384 unit armada mobil tangki, 27 unit bridger avtur dan 174 unit skid tank untuk LPG serta 16 titik SPBU kantung dan 15 titik layanan motoris pada jalur mudik ditambah 11 SPBU Siaga Tol Trans - Sumatera dan empat SPBU Modular di sepanjang jalur Tol Bakauheni - Palembang.ANTARA FOTO/ARDIANSYAH Petugas melayani pengisian BBM di SPBU 24.351.126 Jalan Pangeran Antasari, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (19/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengerahkan 384 unit armada mobil tangki, 27 unit bridger avtur dan 174 unit skid tank untuk LPG serta 16 titik SPBU kantung dan 15 titik layanan motoris pada jalur mudik ditambah 11 SPBU Siaga Tol Trans - Sumatera dan empat SPBU Modular di sepanjang jalur Tol Bakauheni - Palembang.

"Hasil perbandingan filter Solar, kotoran-kotoran untuk BBM Biosolar plus aditif kualitasnya tetap kalah dibanding Pertadex yang lebih bersih," tutup Bambang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau