JAKARTA, KOMPAS.com – Sepeda motor saat ini umumnya dilengkapi dengan ban medium compound ataupun hard compound agar daya tahannya lebih awet.
Sementara ban soft compound jarang dipakai buat harian, karena fungsinya sengaja dibuat untuk keperluan khusus, misal kegiatan balap.
Namun buat Anda yang sering melakukan perjalanan di dalam kota, sering melakukan pengeraman dan gas secara cepat seperti di kota besar, atau singkatnya sering melakukan stop and go, ban motor akan cenderung lebih cepat habis tak peduli jenis compound-nya.
Baca juga: Diskon SUV Murah per Juli 2022, Rush Rp 16 Juta, XL7 Rp 17 Juta
Hal ini diungkap oleh Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Department Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (FDR Tire) kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
“Karena ketika stop and go, motor artinya lebih sering melakukan pengereman. Apalagi kalau sering lakukan pengereman yang mepet, itu akan memakan ban. Karena gaya berkendara sangat mempengaruhi,” kata Jimmy.
“Tapi ketika kita bisa mengantisipasi pengereman, dari jauh sudah pelan, itu akan lebih irit ban. Karena ketika ngerem, bakal ada karet yang menggigit aspal. Dengan begitu, gesekan yang kecil bikin ban lebih awet,” ujar dia.
Baca juga: Mulai September Beli Pertalite di Jakarta Pakai MyPertamina
Bahkan dapat diilustrasikan orang yang sering jalan di perkotaan, lewat lampu merah, bannya lebih cepat habis. Dibandingkan orang yang sering touring, jalan santai dengan kecepatan konstan.
“Iya seperti itu. Tapi memang bannya tidak habis ekstrim,” ucap Jimmy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.