SEMARANG, KOMPAS.com - Sistem pelumas sepeda motor manual berbeda dengan skutik yang memiliki oli gardan.
Mekanisme oli gardan pada skutik, bertugas melumasi dan melapisi agar gesekan beberapa komponen tidak menyebabkan overheat.
Untuk itu, pemilik baiknya tak hanya fokus dalam ritual mengganti oli mesin saja, tapi juga pelumas gardan. Biasanya pabrikan merekomdasikan pergantian tiap jarak 8.000 kilometer (km).
Bila sampai terlambat, ada risiko yang sangat merugikan bagi pemiliknya. Bahkan berpotensi membuat kantong jebol.
Baca juga: Mulai 1 Juli, Beli Pertalite dan Solar Wajib Daftar Dulu
Herta Arcadia Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Mranggen mengatakan, oli gardan jika bekerja optimal mekanisme sistem perpindahan gigi otomatis berjalan lebih halus.
Efek kerusakan yang bisa terjadi akibat telat ganti oli gardan, bisa menyebabkan roda belakang terkunci karena propeller shaft kering.
"Telat ganti oli gardan bila tidak ada kebocoran seal blok CVT, timbul bunyi berisik dan jika dibiarkan roda belakang bisa macet," ujar, Herta kepada Kompas.com, Selasa (28/6/2022).
Hal yang sama juga disebutkan Shokib, Pemilik Bengkel Malam. Secara spesifik, posisi letak komponen CVT rawan kemasukan air terutama bila sepeda motor melewati banjir.
Baca juga: Jangan Asal, Oli Motor Matik dan Manual Ada Bedanya
"Habis motor melewati genangan banjir, celah lubang pembuangan blok CVT bisa jadi jalur masuknya air. Jika dibiarkan bakal bercampur lumpur dan dalam jangka panjang gigi penggerak akan aus," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.