Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FDR Kembangkan Ban Khusus buat Motor Listrik

Kompas.com - 27/06/2022, 19:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perbedaan motor listrik dengan motor konvensional, bukan hanya dari tenaga penggeraknya saja. Bagian kaki-kaki seperti ban, diklaim juga berbeda.

Sejatinya motor listrik perlu menggunakan ban yang dibuat secara khusus, karena punya karakteristik yang berbeda dengan motor biasa.

Zandhy Utama, FDR Division Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) mengatakan, kondisi ban amat berpengaruh pada efisiensi.

Baca juga: Tabrakan Beruntun Libatkan 17 Mobil di Tol Cipularang

Booth ban motor FDR di Jakarta Fair Kemayoran 2022KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Booth ban motor FDR di Jakarta Fair Kemayoran 2022

Oleh sebab itu, motor listrik perlu ban khusus agar rencana efisiensi yang ingin dikejar bisa tercapai. FDR pun sudah berencana untuk mengembangkan ban buat motor listrik.

“Tentu pengaruh, nanti harus diciptakan ban-ban yang benar-benar lebih efisien. Karena ban itu sangat berpengaruh terhadap gesekan di permukaan jalan,” ujar Zandhy di Jakarta (25/6/2022).

Harusnya kita ciptakan yang low rolling ratio, gesekan yang seminimal mungkin. Supaya menghemat energinya dapat,” kata dia.

Baca juga: Imbas Perubahan Nama Jalan di Jakarta, Ini Cara Ganti BPKB dan STNK

Seperti diketahui, hambatan gulir yang rendah juga akan berdampak pada penggunaan energi. Sehingga baterai motor listrik bisa tahan lebih lama.

“Pastinya kami mengarah ke sana. Riset sudah jalan. Jadi sebenarnya kami sudah punya teknologi-teknologi itu. Tinggal tunggu saja,” ucap Zandhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com