Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semakin Canggih Bus, Pengetahuan Pengemudi Juga Harus Disesuaikan

Kompas.com - 17/06/2022, 16:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seiring perkembangan zaman, bus saat ini semakin canggih teknologinya. Mulai dari sektor mesin, pengereman, sampai sistem keselamatan pun turut diperbarui.

Namun, untuk para pengemudi bus di Indonesia, sebagian masih belum mengikuti perkembangan teknologi. Jadi, kebanyakan masih mengandalkan kemampuannya saja dalam mengemudi, tetapi belum memahami teknologi yang disematkan.

Bahkan dahulu, pernah terjadi kecelakaan di daerah Sumatera karena pengemudi yang kurang paham dengan teknologi modern bus. Jadi, soal pengoperasian kendaraan masih belum mengikuti zaman.

Baca juga: Penumpang Bus Masih Membutuhkan Fitur Hiburan di Kabin?

Bus Hino RM 280 dengan bodi Jetbus 3+ MHD Single GlassDOK. ADIPUTRO Bus Hino RM 280 dengan bodi Jetbus 3+ MHD Single Glass

Santiko Wardoyo, COO Director PT Hino Motors Sales Indonesia, mengatakan, ilmu atau pengetahuan pengemudi bus di Indonesia masih perlu diperhatikan. Majunya teknologi pada bus seharusnya pengemudi juga ikut dikembangkan pengetahuannya.

Pengemudi di Indonesia kebanyakan otodidak dari seniornya. Padahal, dari tahun ke tahun, teknologi bus dan kendaraan berubah, semakin maju. Ini harus selalu diimbangi dengan training,” ucap Santiko di Tangerang, belum lama ini.

Training mengenai teknologi yang ada pada bus perlu dilakukan. Santiko mengatakan, training dilakukan demi meningkatkan kemampuan pengemudi, tapi bukan semata soal cara mengemudi, tapi mengenai teknologi terbaru.

Baca juga: Mengenal Pelat Nomor Kendaraan Khusus dan Rahasia di Indonesia


"Nyetirnya sudah oke, tapi masalah teknologinya, itu yang perlu dikembangkan. Ini yang sering terjadi, kelupaan (training pengemudi), dampaknya mereka juga kreatif suka nyetel-nyetel (mesin) sendiri,” ucap Santiko.

Mesin Hino, terutama sasis R260, memang sering diutak-atik pengemudi maupun mekanik demi mendapatkan performa tambahan. Namun, efeknya, mesin menjadi overheat, bahkan oli disebut sering menguap atau berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com