JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur Pantai Utara (Pantura) sampai saat ini masih menjadi rute yang dilewati banyak orang untuk pergi ke luar kota, khususnya ke wilayah Timur Pulau Jawa.
Dahulu, sebelum adanya Ruas Tol Trans-jawa, Pantura menjadi jalur utama, apalagi untuk bus malam. Bahkan, jalur tersebut kerap dijadikan arena bus beradu kecepatan dan saling bersaing memberikan servis kepada penumpang.
Walaupun sekarang beberapa bus sudah menggunakan Tol Trans-jawa, ada beberapa PO yang menjadi legenda di Jalur Pantura sebelum hadirnya jalan bebas hambatan.
Baca juga: PO Pertama di Indonesia yang Pakai Bus AKAP
Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, ada empat PO yang meramaikan Jalur Pantura, seperti Lorena, Kramat Djati, Safari Dharma Raya, dan Pahala Kencana.
"Dulu Pantura enggak lepas dari PO legenda seperti Lorena, Kramat Djati, Safari Dharma Raya, dan Pahala Kencana," ucapnya kepada Kompas.com Selasa (14/6/2022).
Namun seiring hadirnya Tol Trans-jawa, para raja Pantura ini mulai beralih. Jadi ketika melewati jalur tersebut, bisa dibilang hanya sebagian saja dan sisanya dilewati di tol.
Baca juga: Catat, Ini Lokasi dan Waktu Operasi Patuh Jaya 2022 di Jakarta Barat
"Kebanyakan kan sudah full tol, tinggal segelintir saja yang masih lewat Pantura," kata Dimas.
Dimas menjelaskan, pada zamannya para PO yang beradu di Pantura saling memiliki keunggulan. Misalnya seperti Lorena yang menyajikan kelas layanan nyaman dengan bangku 2-1.
"Kalau Lorena khas-nya dari dulu sampai 2000-an ada kelas Super Eksekutif 2-1. Lalu Kramat Djati khas dengan kaca warna hijaunya, Safari dengan sasis premium dan uniknya, serta Pahala Kencana yang punya servis makan di salah satu hotel di Tuban," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.