Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Diganti MLFF, Begini Perjalanan Bayar Tol di Indonesia

Kompas.com - 09/06/2022, 06:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah berencana menggunakan teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) guna mengganti sistem pembayaran sistem uang elektronik (e-money), kartu tol atau e-toll.   

Melansir dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) proyek pengembangan sistem pembayaran MLFF sudah mulai dilakukan sejak awal tahun 2021.

Ini bukan pertama kalinya Indonesia mengubah sistem pembayaran di tol. Sebelum era penggunaan e-toll, pengendara yang melintasi jalan tol masih menggunakan uang tunai.

Baca juga: Ini Maksud Menyalakan Lampu Sein Saat Papasan di Jalan Sempit

Pengendara akan berhenti di setiap gerbang tol untuk membayar uang tunai kepada petugas penjaga gerbang tol.

Agar lebih efisiensi dan meminimalisir penumpukan pengendara di gerbang tol, transaksi tunai diganti menjadi pembayaran menggunakan e-toll.

Dengan kata lain, gerbang tol di Indonesia tidak menerima pembayaran secara tunai atau cash saat kebijakan tersebut dibuat.

“Jika pembayaran dengan menggunakan uang elektronik baru dimulai sejak tahun 2008 dan baru 100 persen pemberlakuannya di tahun 2017. Sebelumnya menggunakan uang tunai,” kata Corporate Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Dengan menggunakan kartu tol, pembayaran nontunai menjadi sesuatu yang baru bagi pengendara sejak jalan tol pertama kali dibangun di Indonesia.

Faiza menyebutkan tol pertama di Indonesia adalah tol Jagorawi yang mana menggunakan uang tunai untuk pembayaran.

Gerbang Tol Pekanbaru yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans SumateraPT Hutama Karya Gerbang Tol Pekanbaru yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera

Kendati sudah menjadi bagian aktivitas dari pengendara selama lima tahun terakhir, tidak lama lagi sistem e-toll akan berganti dengan teknologi MLFF.

Pengguna nantinya harus memasang aplikasi pada smartphone agar bisa menggunakan sistem MLFF untuk membayar biaya masuk jalan tol. Melalui aplikasi tersebut, satelit akan membaca data pengemudi untuk pembayaran jalan tol.

Saat data pengemudi terbaca, saldo uang elektronik yang ada di aplikasi smartphone akan langsung terpotong. Pengemudi pun tak perlu berhenti di gerbang tol untuk membayar biaya masuk, sehingga diharapkan bisa mengurangi kepadatan kendaraan yang sering terjadi di gerbang tol, terutama pada jam sibuk.

Baca juga: Jokowi Jajal Mobil Listrik Genesis G80 di Batang Jawa Tengah

Penerapan MLFF berbasis GNSS dikatakan dapat memangkas waktu yang dibutuhkan untuk membayar biaya masuk jalan tol.

Sebelumnya, pembayaran dengan e-toll diperkirakan menghabiskan waktu sekitar 4 detik, sedangkan MLFF berbasis GNSS tidak membutuhkan waktu di gerbang tol alias 0 detik.

Selain dapat mengurangi kemacetan, penerapan teknologi MLFF berbasis GNSS ini juga dapat meningkatkan efisiensi operasional jalan tol.

Pada akhir 2023, direncakan MLFF akan menggantikan sistem pembayaran masuk jalan tol yang sebelumnya menggunakan e-toll.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau